Ahad 13 Nov 2022 11:20 WIB

Masa Depan dan Karier Politisi Muslim Amerika Serikat Semakin Moncer?   

Karier politisi Muslim Amerika Serikat semakin menunjukkan kegemilangan.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Nashih Nashrullah
Beberapa Muslim Amerika terkemuka membuat kemajuan di DPR dan memenangkan kursi di badan legislatif negara bagian pada Pemilu AS 2020..
Foto: Middleasteye.net
Beberapa Muslim Amerika terkemuka membuat kemajuan di DPR dan memenangkan kursi di badan legislatif negara bagian pada Pemilu AS 2020..

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON D C – Prospek jangka panjang para pemimpin politik di komunitas Muslim Amerika Serikat mulai terlihat. Para pengurus partai politik dengan kelompok Muslim melihat masa depan yang cerah bagi calon-calon mereka. 

Pemilihan umum (Pemilu) paruh waktu tahun ini memang tidak menghasilkan banyak kemenangan bagi umat Islam, seperti yang terjadi pada dua pemilu sebelumnya. 

Baca Juga

Namun, apa yang ditunjukkannya adalah kemenangan gemilang petahana di tingkat nasional, serta keuntungan kecil namun stabil di tingkat negara bagian dan lokal. 

"Apa yang saya pikir kita lihat kali ini adalah banyak orang mencalonkan diri untuk jabatan di tingkat bawah," kata Direktur eksekutif di Emgage-Action, Mohamed Gula, dikutip di The News Arab, Ahad (13/11/2022). Emgage-Action merupakan sebuah kelompok advokasi Muslim. 

Pihaknya disebut melihat semakin banyak dari calon Muslim yang menang di tingkat negara bagian. Kondisi ini dinilai sebagai momen ketika semuanya dimulai. 

Tahun ini, ada sekitar 150 kandidat Muslim dalam pemungutan suara pemilu. Jetpac, sebuah kelompok yang melatih Muslim untuk mencalonkan diri dalam jabatan publik, menyebut angka tersebut merupakan yang terbesar hingga saat ini. 

Dari jumlah tersebut, jumlah pemenang sekitar 90, memecahkan rekor sebelumnya sekitar 70 kemenangan pemilu yang dicapai pada 2020. 

Siklus pemilihan ini juga menjadi saksi penambahan 16 anggota parlemen negara bagian Muslim yang akan bergabung dengan hampir 30 orang yang saat ini menjabat. 

Kebanyakan dari 16 orang ini menjadi sosok Muslim pertama dari negara bagian mereka, termasuk negara bagian dan distrik tanpa komunitas Muslim yang besar. Hal ini menjadi sebuah tanda keberhasilan kampanye lintas komunitas. 

"Kami sangat berniat membangun hubungan setelah 2016, 2017, dan hubungan ini mengarah pada dukungan yang baik ketika Anda mencalonkan diri, mengarah ke jumlah penggalangan dana yang baik, dan hubungan yang ada juga membangun jaringan untuk Anda sendiri sehingga Anda belajar bagaimana  berjalan secara efektif, membelanjakan uang Anda dengan bijak, memilih distrik mana yang akan dicalonkan dengan cara yang cerdas dan kami melihat hasilnya," kata Direktur Eksekutif Jetpac, Mohamed Missouri. 

Di sisi lain, Direktur Urusan Pemerintah CAIR, Robert McCaw menyebut saat ini setiap pihak melihat kedewasaan politik yang nyata di komunitas Muslim Amerika. 

"Kami (Muslim Amerika Serikat) telah beralih dari ketakutan atau marginalisasi ke keterlibatan aktif dalam kampanye politik, berharap suara kami akan diwakili oleh kantor-kantor yang kami ajukan secara sukarela untuk mengatakan, ‘Saya sendiri yang akan mencalonkan diri’," ujar dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement