Selasa 15 Nov 2022 15:10 WIB

Presiden FIFA Ajak Negara G20 Usung Misi Perdamaian Lewat Sepak Bola

Infantino menyebutkan sepak bola menyatukan segala perbedaan.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Israr Itah
Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) bersama President IOC Thomas Bach (kedua kiri) dan President FIFA Gianni Infantino (kedua kanan) pada acara makan siang leader G20 di Bali, Selasa (15/11/2022)
Foto: Dok Erick Thohir
Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) bersama President IOC Thomas Bach (kedua kiri) dan President FIFA Gianni Infantino (kedua kanan) pada acara makan siang leader G20 di Bali, Selasa (15/11/2022)

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Pada jamuan makan siang gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, Presiden RI Joko Widodo mengajak dua tokoh penting olaharga untuk memberikan sambutan. Dalam kesempatan tersebut, Presiden Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) Gianni Infantino mengajak semua kepala negara G20 menyerukan suara perdamaian.

Ia menilai, seruan perdamaian ini bisa dilakukan lewat sepak bola. Infantino menyebutkan sepak bola adalah olahraga yang unik. Sepanjang sejarah yang ada, sepak bola justru menyatukan segala perbedaan.

Baca Juga

"Sepak bola menyatukan kita semua. Sepak bola saya yakin bisa menjadi salah satu alat untuk membawa pesan perdamaian," ujar Infantino di Nusa Dua, Selasa (15/11/2022).

Infantino tak menampik di tengah situasi global yang sedang tensi tinggi hari ini semua masyarakat merasa dalam rasa kekhawatiran. Justru, ia mengajak semua negara untuk bisa menjadikan sepak bola ini menjadi ajang hiburan di situasi dunia yang sulit seperti saat ini.

"Sepak bola tentu saja bukan sekedar sepak bola saja. Melalui sepak bola kita bisa berbicara tentang persatuan, perdamaian dan sepak bola memberikan dampak yang signifikan bagi pendorong pertumbuhan ekonomi global," kata Infantino.

Infantino menjelaskan banyak potensial ekonomi yang bisa didorong dari sepak bola. Ia mengatakan dampak ekonomi dari sektor sepak bola berkontribusi hampir 300 miliar dolar AS. Bahkan dari sepak bola bisa berkontribusi pada pembukaan lapangan pekerjaan baru dan mampu menyerap 3-4 juta tenaga kerja.

"Tapi ini tentu saja bukan hanya ekonomi. Dalam sepak bola ada nilai nilai toleransi, inklusi serta non diskriminasi. Sepak bola juga menjadi ajang pendidikan untuk generasi masa depan," ujar Infantino.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement