Rabu 16 Nov 2022 09:02 WIB

Rusia Bantah Jatuhkan Rudal di Wilayah Polandia

Pernyataan tentang adanya rudal Rusia yang jatuh di Polandia dinilai sebuah provokasi

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Petugas polisi berkumpul di luar depot biji-bijian di Przewodow, Polandia timur, pada Selasa 15 November 2022 di mana Kementerian Luar Negeri Polandia mengatakan bahwa rudal buatan Rusia jatuh dan menewaskan dua orang. Kementerian itu mengatakan Menteri Luar Negeri Zbigniew Rau memanggil duta besar Rusia dan
Foto: AP Photo
Petugas polisi berkumpul di luar depot biji-bijian di Przewodow, Polandia timur, pada Selasa 15 November 2022 di mana Kementerian Luar Negeri Polandia mengatakan bahwa rudal buatan Rusia jatuh dan menewaskan dua orang. Kementerian itu mengatakan Menteri Luar Negeri Zbigniew Rau memanggil duta besar Rusia dan

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Rusia membantah melancarkan serangan rudal ke wilayah Polandia di dekat perbatasan Ukraina. Moskow menyebut, pernyataan Warsawa tentang adanya rudal Rusia yang menghantam teritorialnya merupakan bentuk provokasi.

“Tidak ada serangan yang dilakukan terhadap sasaran di dekat perbatasan negara Ukraina-Polandia oleh persenjataan Rusia. Foto-foto reruntuhan yang diterbitkan oleh media Polandia dari tempat kejadian tidak ada hubungannya dengan senjata Rusia," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan, Selasa (15/11/2022), dilaporkan kantor berita Rusia, TASS.

Baca Juga

Pada Selasa lalu, sebuah ledakan terjadi di Przewodow, sebuah desa di Polandia timur yang dekat dengan perbatasan Ukraina. Insiden itu menyebabkan dua orang tewas. Seorang pejabat senior intelijen Amerika Serikat (AS) yang dikutip Associated Press mengungkapkan, ledakan di Przewodow disebabkan oleh rudal Rusia yang melintasi Polandia.

Kendati demikian, Pentagon belum dapat mengonfirmasi laporan tersebut dan sedang menyelidikinya. Pasca ledakan di Przewodow, pemerintah Polandia menggelar pertemuan darurat dewan dan kabinet keamanan nasionalnya. Mereka memutuskan menempatkan beberapa unit militer dalam keadaan siaga. “Telah ada keputusan untuk meningkatkan status kesiapan beberapa unit tempur dan dinas berseragam lainnya,” kata juru bicara pemerintah Polandia Piotr Muller.

Muller menambahkan, Polandia sedang memverifikasi apakah perlu meminta konsultasi berdasarkan Pasal 4 Perjanjian Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO). “Beberapa saat yang lalu kami memutuskan untuk memverifikasi apakah ada alasan untuk meluncurkan prosedur berdasarkan Pasal 4 Perjanjian Atlantik Utara,” ucapnya.

Pasal 4 berisi tentang anggota NATO membawa masalah keamanannya untuk didiskusikan di internal aliansi pertahanan tersebut. Keputusan sesudah diskusi harus bulat. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement