Rabu 16 Nov 2022 18:55 WIB

China Serukan Semua Pihak Tahan Diri Respons Laporan Serangan ke Polandia

China menilai kenaikan eskalasi harus dihindari terkait laporan serangan ke Polandia

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
 Presiden Polandia Andrzej Duda berbicara selama konferensi pers setelah pertemuan Komite Pemerintah untuk Urusan Pertahanan dan Pertahanan Nasional di kantor pusat Biro Keamanan Nasional di Warsawa, Polandia, 16 November 2022. Presiden Andrzej Duda dan Presiden AS Joe Biden melakukan percakapan telepon setelah laporan yang menuduh bahwa rudal Rusia menghantam wilayah Polandia. Kepala negara Polandia juga berbicara dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg. Polandia telah memutuskan untuk meningkatkan kesiapan beberapa pasukan militernya dan dinas berseragam lainnya di wilayahnya. Pemerintah telah mengkonfirmasi ledakan yang menewaskan dua orang di sebuah desa di Polandia timur pada 15 November, yang disebabkan oleh rudal Rusia.
Foto: EPA-EFE/PAWEL SUPERNAK POLAND
Presiden Polandia Andrzej Duda berbicara selama konferensi pers setelah pertemuan Komite Pemerintah untuk Urusan Pertahanan dan Pertahanan Nasional di kantor pusat Biro Keamanan Nasional di Warsawa, Polandia, 16 November 2022. Presiden Andrzej Duda dan Presiden AS Joe Biden melakukan percakapan telepon setelah laporan yang menuduh bahwa rudal Rusia menghantam wilayah Polandia. Kepala negara Polandia juga berbicara dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg. Polandia telah memutuskan untuk meningkatkan kesiapan beberapa pasukan militernya dan dinas berseragam lainnya di wilayahnya. Pemerintah telah mengkonfirmasi ledakan yang menewaskan dua orang di sebuah desa di Polandia timur pada 15 November, yang disebabkan oleh rudal Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING – Pemerintah China telah menyerukan semua pihak menahan diri dalam merespons laporan tentang dugaan jatuhnya rudal Rusia di sebuah desa di Polandia yang dekat dengan perbatasan Ukraina. Beijing menilai, kenaikan eskalasi harus dihindari.

“Dalam situasi saat ini, semua pihak terkait harus tetap tenang dan menahan diri untuk menghindari eskalasi situasi,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning dalam pengarahan pers regular, Rabu (16/11/2022).

Dewan Keamanan Nasional Polandia (BBN) diagendakan menggelar pertemuan kedua pada Rabu untuk membahas serangan rudal di wilayah timur negaranya. “BBN saat ini sedang menganalisis pengaturan yang dibuat sejauh ini dengan para komandan, kepala dinas, dan sekutu,” kata Kepala BBN Jacek Siewiera lewat akun Twitter resminya.

Sebelumnya BBN sudah melansungkan pertemuan darurat pada Selasa (15/11/2022) malam, tak lama setelah laporan serangan muncul. Negara anggota G7 dan Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) telah melangsungkan pertemuan darurat di sela-sela KTT G20 di Bali untuk membahas dugaan serangan rudal Rusia ke Polandia. Mereka mengatakan akan menjalin kontak erat guna memutuskan respons yang akan diambil.

"Kami setuju untuk tetap berhubungan dekat guna menentukan langkah selanjutnya yang tepat saat penyelidikan berlangsung. Kami menawarkan dukungan penuh kami untuk dan membantu penyelidikan yang sedang berlangsung di Polandia,"," kata para pemimpin Amerika Serikat (AS), Kanada, Uni Eropa, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Spanyol, dan Inggris Raya dalam sebuah pernyataan bersama, Rabu.

Sementara itu Rusia telah membantah terlibat dalam ledakan di sebuah desa di Polandia timur yang berdekatan dengan perbatasan Ukraina. “Tidak ada serangan yang dilakukan terhadap sasaran di dekat perbatasan negara Ukraina-Polandia oleh persenjataan Rusia. Foto-foto reruntuhan yang diterbitkan oleh media Polandia dari tempat kejadian tidak ada hubungannya dengan senjata Rusia," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan, Selasa, dilaporkan kantor berita Rusia, TASS.

Pada Selasa lalu, sebuah ledakan terjadi di Przewodow, sebuah desa di Polandia timur yang dekat dengan perbatasan Ukraina. Insiden itu menyebabkan dua orang tewas.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement