Rabu 16 Nov 2022 17:35 WIB

KBRI Warsawa Keluarkan Imbauan Bagi WNI Menyusul Ledakan di Polandia

KBRI Warsawa meminta WNI di Polandia untuk tidak berada di perbatasan Ukraina

 Tentara Polandia mulai memasang penghalang kawat silet di sepanjang perbatasan Polandia dengan eksklaf Rusia di Kaliningrad di Wisztyniec, Polandia (ilustrasi). KBRI Warsawa meminta WNI di Polandia untuk tidak berada di perbatasan Ukraina
Foto: AP/Michal Kosc
Tentara Polandia mulai memasang penghalang kawat silet di sepanjang perbatasan Polandia dengan eksklaf Rusia di Kaliningrad di Wisztyniec, Polandia (ilustrasi). KBRI Warsawa meminta WNI di Polandia untuk tidak berada di perbatasan Ukraina

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA— Kedutaan Besar RI di Warsawa mengeluarkan himbauan untuk waspada bagi para warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Polandia, menyusul insiden ledakan yang terjadi di Kota Przewodow di bagian timur Polandia.

Sebuah roket telah jatuh dan menyebabkan ledakan dan menewaskan dua orang warga di kota tersebut pada Selasa (15/11/2022) waktu setempat.

Baca Juga

"KBRI Warsawa mengimbau hal-hal sebagai berikut yaitu bagi para WNI yang berada di Polandia dimohon untuk tetap tenang, menghindari perjalanan ke wilayah timur Polandia yang berbatasan langsung dengan Ukraina," demikian dikatakan KBRI Warsawa dalam imbauan tersebut, dikutip dari Jakarta, Rabu (16/11/2022).

Selain itu, KBRI Warsawa juga mengimbau agar para WNI untuk senantiasa memantau perkembangan keadaan, memverifikasi pemberitaan di media dengan sumber resmi, dan secara berkala memantau media sosial KBRI Warsawa.

Apabila terjadi keadaan darurat dan mengancam jiwa, para WNI diminta untuk menghubungi hotline KBRI Warsawa di nomor aplikasi WhatsApp +48 728 239 137.

Adapun para WNI di Polandia yang belum melakukan lapor diri untuk segera melaporkan diri secara daring melalui tautan http://peduliwni.kemlu.go.id/beranda.html.

Presiden Polandia, Andrzej Duda, mengatakan bahwa sejauh ini Polandia tidak memiliki bukti konklusif yang menunjukkan siapa yang menembakkan rudal yang menyebabkan ledakan di fasilitas pengeringan biji-bijian tersebut.

Duda mengatakan bahwa kemungkinan besar Polandia akan meminta konsultasi berdasarkan Pasal 4 aliansi militer NATO setelah ledakan itu.

Duda berbicara setelah Perdana Menteri Mateusz Morawiecki mengatakan bahwa Polandia akan meningkatkan pengawasan wilayah udaranya setelah insiden tersebut.

“Kami memutuskan untuk meningkatkan kesiapan tempur unit terpilih angkatan bersenjata Polandia, dengan penekanan khusus pada wilayah udara,” ujar dia.

Di lain pihak, Kementerian Pertahanan Rusia membantah bahwa rudal Rusia menghantam wilayah Polandia dan menggambarkan laporan itu sebagai  provokasi yang disengaja yang bertujuan untuk memanaskan situasi.

"Tidak ada serangan terhadap sasaran di dekat perbatasan negara Ukraina-Polandia yang dilakukan dengan alat penghancur Rusia,” kata Kemlu Rusia.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement