Rabu 16 Nov 2022 19:24 WIB

Harga Garam Melonjak, Pelaku Usaha Telur Asin Kurangi Produksi

Pelaku usaha telur mengaku tidak menyangka harga garam krosok melambung sangat tinggi

Rep: lilis sri handayani/ Red: Hiru Muhammad
Melonjaknya harga garam krosok di Kabupaten Indramayu membuat para pelaku usaha pembuatan telur asin menjerit. Mereka terpaksa harus mengurangi produksi.  Anandog, telur asin rempah asli indramayu dipasarkan hingga luar negeri.
Foto: Republika/Lilis Sri Handayani
Melonjaknya harga garam krosok di Kabupaten Indramayu membuat para pelaku usaha pembuatan telur asin menjerit. Mereka terpaksa harus mengurangi produksi. Anandog, telur asin rempah asli indramayu dipasarkan hingga luar negeri.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Melonjaknya harga garam krosok di Kabupaten Indramayu membuat para pelaku usaha pembuatan telur asin menjerit. Mereka terpaksa harus mengurangi produksi.

Hal itu seperti yang dialami seorang pelaku usaha pembuatan telur asin di Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu, Kholil. Dia mengaku tidak menyangka harga garam krosok melambung sangat tinggi.

Baca Juga

‘’Kaget, saat beli garam krosok, harganya sudah mencapai Rp 4.000 per kilogram. Minggu kemarin saya beli, harganya masih Rp 3.000 per kilogram. Harga minggu kemarin saja sudah tinggi, eh sekarang malah lebih tinggi lagi,’’ ujar Kholil, Rabu (16/11/2022).

Kholil mengaku biasa membeli garam krosok di pedagang di daerah Cilet Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu. Untuk menjalankan usaha pembuatan telur asinnya, dia biasa membutuhkan satu kuintal garam per pekan

Akibat terus naiknya harga garam, Kholil mengaku sejak pekan kemarin terpaksa mengurangi pembelian garamnya. Dari yang biasanya satu kuintal, kini jadi setengah kuintal.

Hal itu otomatis membuat produksi telur asin milik Kholil jadi berkurang. Pasalnya, garam merupakan salah satu bahan baku utama dalam pembuatan telur asin.‘’Ya terpaksa penjualan telur asin jadi dikurangi,’’ kata Kholil.

Kholil mengaku tidak tahu bagaimana kelangsungan usaha pembuatan telur asinnya kedepan jika harga garam krosok terus naik. Pasalnya, jika tidak ada garam krosok, maka terpaksa harus menggunakan garam kemasan.

‘’Tapi harga garam kemasan lebih mahal dari harga garam krosok. Mungkin kedepan, tidak jual telur asin lagi. Jual telur bebeknya saja langsung,’’ tutur Kholil

Sementara itu, melambungnya harga agram juga membuat petani garam terkejut. Mereka pun tidak bisa ikut menikmati tingginya harga garam karena sudah tidak lagi memiliki stok garam seiring terjadinya kemarau basah pada tahun ini.

‘’Kami tidak menyangka harga garam krosok di pasaran bakal naik tinggi seperti ini,’’ kata salah seorang petani garam asal pantura Kecamatan Losarang, Amin, Rabu (16/11/2022).

Tak hanya Amin, banyak petani garam lainnya yang juga tidak bisa menikmati tingginya harga garam karena minimnya stok yang mereka miliki. Mereka juga sebelumnya memilih buru-buru menjual garamnya ketika harganya baru merangkak naik. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement