Jumat 18 Nov 2022 12:08 WIB

Bersiap Hadapi Tantangan, Haedar Minta Akar Rumput Muhammadiyah Diperkuat

Muhammadiyah ke depan harus hadir menanamkan nilai-nilai Islam yang meneduhkan.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Ani Nursalikah
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan pidato iftitah pada pembukaan Tanwir Muhammadiyah di Auditorium Muhammad Djazman, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (18/11/2022). Tanwir merupakan salah satu agenda akbar Muhammadiyah di bawah Muktamar. Salah satu agenda Tanwir nanti yakni pemilihan formatur PP Muhammadiyah. Bersiap Hadapi Tantangan, Haedar Minta Akar Rumput Muhammadiyah Diperkuat
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan pidato iftitah pada pembukaan Tanwir Muhammadiyah di Auditorium Muhammad Djazman, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (18/11/2022). Tanwir merupakan salah satu agenda akbar Muhammadiyah di bawah Muktamar. Salah satu agenda Tanwir nanti yakni pemilihan formatur PP Muhammadiyah. Bersiap Hadapi Tantangan, Haedar Minta Akar Rumput Muhammadiyah Diperkuat

REPUBLIKA.CO.ID, SURAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Haedar Nashir meyakini gerak Muhammadiyah saat ini dan ke depan akan menghadapi banyak masalah dan tantangan baru. Hal itu seperti yang disajikan lewat laporan program lima tahun ke depan.

Kemudian, Risalah Islam Berkemajuan, isu-isu strategis keumatan, kebangsaan dan kemanusaiaan universal. Semua itu menggambarkan lima tahun ke depan akan sarat tantangan yang harus dihadapi Muhammadiyah dari pusat sampai ke tingkat bawah.

Baca Juga

Dalam menghadapi tantangan globalisasi, modernisasi abad 21, revolusi IT dan geopolitik ekonomi, budaya, global dan regional. Semua harus dihadapi organisasi manapun, termasuk Muhammadiyah yang menjadi organisasi Islam modern terbesar.

Maka itu, hal-hal pokok perlu jadi perhatian ke depan mulai dari orientasi keagamaan. Muhammadiyah perlu menanamkan nilai-nilai religiusitas, harus semakin kukuh, mencerdaskan, tidak cuma meneguhkan tapi dapat pula mencerahkan. "Sebagaimana perspektif Islam Berkemajuan dan Risalah Pencerahan hasil Muktamar 2010 dan Tanwir Bengkulu," kata Haedar di Auditorium Mohamad Djazman, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jumat (18/11/2022).

Ia mengingatkan, masyarakat kini banyak yang haus nilai-nilai agama, spiritual yang dalam lalu lintas paham keagamaan begitu luas spektrumnya. Muhammadiyah ke depan harus hadir menanamkan nilai-nilai Islam yang meneduhkan dan mencerahkan.

Kemudian, purifikasi yang kaya sekaligus dinamisasi yang membawa kemajuan. Maka itu, Haedar menegaskan, Muhammadiyah ke depan harus memperkuat basis jamaah, akar rumput, masjid dan mushala sebagai benteng keberadaan umat dan bangsa.

"Bila akar rumput di bawah mengalami ketercerabutan di tengah gelombang saat ini, bukan hanya Muhammadiyah, tapi umat Islam dan umat beragama akan ikut tercerabut di tengah globalisasi yang begitu melintas batas," ujar Haedar.

Terkait kepemimpinannya, Haedar menekankan, pada Sidang Tanwir dan Muktamar 48 ini, Muhammadiyah-Aisyiyah ditopang semangat kebersamaan dan kekeluargaan. Ia merasa, menjadi Ketua Umum organisasi besar Muhammadiyah merupakan amanah berat.

Sebab, harus senantiasa menjaga ritme organisasi agar tetap di jalur edar yang benar sekaligus mempererat tali silaturahmi antar komponen. Walaupun terjadi dinamika, ia merasa itu justru dibutuhkan dalam gerak roda organisasi.

"Amanah ini kami jalankan dengan kekompakan dan kebersamaan dalam spirit yang berpondasi kepada iman," kata Haedar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement