Ahad 20 Nov 2022 14:39 WIB

Presiden Palestina Diam-diam ke Qatar Hadiri Pembukaan Piala Dunia

Presiden Palestina dikabarkan membawa rombongan besar anggota keluarganya.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nidia Zuraya
Presiden Palestina Mahmoud Abbas dilaporkan tiba di Doha untuk menghadiri upacara pembukaan Piala Dunia FIFA, Sabtu (19/11/2022). Kunjungan ini dilaporkan oleh kantor berita Qatar tanpa diumumkan oleh Palestina.
Foto: AP/Jacquelyn Martin/POOL AP
Presiden Palestina Mahmoud Abbas dilaporkan tiba di Doha untuk menghadiri upacara pembukaan Piala Dunia FIFA, Sabtu (19/11/2022). Kunjungan ini dilaporkan oleh kantor berita Qatar tanpa diumumkan oleh Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA - Presiden Palestina Mahmoud Abbas dilaporkan tiba di Doha untuk menghadiri upacara pembukaan Piala Dunia FIFA, Sabtu (19/11/2022). Kunjungan ini dilaporkan oleh kantor berita Qatar tanpa diumumkan oleh Palestina.

Dilansir Time of Israel mengutip media Qatar, melaporkan bahwa Abbas dan rombongan disambut di bandara oleh Duta Besar Otoritas Palestina untuk Qatar Munir Abdullah Ghannam dan pengusaha Qatar Sheikh Fahad Bin Faisal Bin Thani al-Thani.

Baca Juga

WAFA sebagai kantor berita resmi Palestina yang didedikasikan untuk meliput kegiatan sehari-hari Abbas, tidak melaporkan perjalanannya ke Qatar. Hal ini diprediksi karena kecaman di Palestina atas dokumen yang bocor yang konon menunjukkan pemimpin tersebut bepergian ke Qatar dengan rombongan besar anggota keluarga dekat.

Dokumen-dokumen tersebut muncul awal bulan ini tetapi tidak diautentikasi secara independen. Dokumen tersebut juga menunjukkan tagihan hotel ratusan ribu dolar, yang memicu kemarahan karena ekonomi Palestina sedang merosot. Kantor Abbas menolak mengomentari dokumen tersebut dan tidak menanggapi ketika ditanya tentang rencana perjalanannya.

Surat kabar itu pertama kali muncul di halaman media sosial yang terkait dengan Hamas, kelompok militan yang menguasai Jalur Gaza sejak menggulingkan pasukan pro-Abbas pada 2007.

Berbasis di Tepi Barat yang diduduki Israel, Otoritas Palestina semakin menjadi tidak populer atas tuduhan korupsi, pembungkaman kritik, dan salah urus yang memperburuk krisis keuangannya. Hamas, yang menjalankan Gaza di bawah blokade Israel-Mesir dan konflik berulang dengan Israel, tidak bernasib lebih baik.

 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement