Senin 21 Nov 2022 20:15 WIB

Gubernur Jabar: Dana Darurat Disiapkan Tangani Gempa Cianjur

Semua rumah juga dikondisikan untuk bisa menangani korban bencana.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andi Nur Aminah
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mendatangi RSUD Cianjur untuk memantau  penanganan korban bencana gempa, Senin (21/11/2022).
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mendatangi RSUD Cianjur untuk memantau penanganan korban bencana gempa, Senin (21/11/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Pemprov Jabar menyiapkan dana darurat untuk menangani bencana gempa di Cianjur. Selain itu seluruh sumber daya dikerahkan dalam penanganan bencana. "Dana darurat disiapkan untuk membantu penanganam bencana," ujar Gubernur Jabar Ridwan Kamil atau sering disapa Emil saat mengunjungi RSUD Cianjur, Senin (21/11/2022). 

Hal ini diharapkan mampu menangani bencana gempa secara maksimal. Emil menuturkan, semua rumah dikondisikan untuk bisa menangani korban bencana. Dalam artian tidak hanya di RSUD Sayang Cianjur melainkan di sejumlah RS lainnya seperti RSDH dan RSUD Cimacan.

Baca Juga

Meskipun mayoritas pemberitaan pasien dibawa ke RSUD Sayang Cianjur. Emil juga menyoroti lokasi gempa yang masih terisolir. "Evakuasi terus dilakukan karena tidak menunda pertolongan dan di lokasi ada kepala desa dan aparat TNI dan Polri," ujar dia. 

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendatangi RSUD Cianjur, Senin (21/11/2022) sore. Kedatangannya untuk memastikan penanganan korban yang terdampak gempa 5,6 yang berpusat di Cianjur.

Pada momen tersebut gubernur memberikan motivasi kepada para korban gempa yang dirawat di halaman rumah sakit. "Dalam kejadian gempa di Cianjur dengan magnitudo 5,6 mengakibatkan banyak sekali bangunan luluh lantak dan hancur," ujar Gubernur Jabar yang sering disapa Kang Emil kepada wartawan.

Emil mengatakan, data terakhir hingga pukul 18.00 WIB warga yang meninggal dunia total sebanyak 56 warga Cianjur dan 700 an lebih luka-luka. Karena masih banyak warga terperangkat di lokasi kejadian, asumsi jumlah warga luka dan meninggal dunia bertambah banyak.

Emil menuturkan, suasana masih chaos dalam ketakutan. Maka kegiatan kedaruratan outdoor antisipasi gempa susulan. Tim TNI, dan Polri ungkap Emil, sudah dikoordinasikan dalam penanganan bencana. Polisi di desa misalnya diharapkan memberikan data karena Cianjur ada tempat terpencil untuk memastikan situasi di masyarakat.

Dinas terkait pun lanjut Emil, dikerahkan untuk evakuasi jalan longsor karena ada yang menghentikan pergerakan lalu lintas. Di lapangan juga diterjunkan buldozer dalam normalisasi lalu lintas. "RSHS diarahkan ke Cianjur dalam menangani korban," kata Emil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement