Selasa 22 Nov 2022 08:26 WIB

Dampak Gempa Cianjur, Sebanyak 681 Rumah di Kabupaten Sukabumi Rusak

BPBD mencatat, ratusan rumah di Sukabumi yang rusak tersebar di 19 kecamatan.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Satu unit rumah roboh di Kampung Nangerang, Desa Pulosari, Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi akibat gempa yang berpusat di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat pada Selasa (10/3/2022) siang WIB.
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Satu unit rumah roboh di Kampung Nangerang, Desa Pulosari, Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi akibat gempa yang berpusat di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat pada Selasa (10/3/2022) siang WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mencatat, hingga Selasa (22/11/2022) pagi WIB, jumlah rumah yang rusak akibat dampak gempa Cianjur di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mencapai 681 unit. Jumlah itu bisa bertambah jika data baru sudah masuk.

"Data ini masih sementara, karena kami masih melakukan assessment terkait kerusakan akibat dampak gempa M 5,6 yang berpusat di Cianjur pada Senin, (21/11/2022)," kata Sub Koordinator Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi, Medi Abdul Hakim di Kabupaten Sukabumi, Selasa.

Menurut Medi, ratusan rumah yang rusak tersebut tersebar di 19 kecamatan. Untuk kecamatan yang paling parah yakni Kecamatan Sukalarang dengan jumlah rumah yang rusak sebanyak 179 unit, kemudian Kecamatan Kadudampit sebanyak 154 unit dan Kecamatan Nagrak terdapat 132 unit yang rusak.

Untuk jumlah warga yang mengungsi sebanyak 58 kepala keluarga (KK) dan korban luka sebanyak 11 orang dengan rincian satu luka sedang dan 10 luka ringan. Korban luka karena tertimpa puing bangunan rumah dan seluruhnya sudah mendapatkan penanganan petugas medis.

Baca juga : Mengenal Sesar Cimandiri, Penyebab Gempa Cianjur

Sementara untuk korban jiwa hingga saat ini belum ada laporan. Tidak hanya rumah saja yang rusak, dari hasil pendataan ada enam sekolah yang rusak dan 10 unit sarana ibadah seperti masjid dan mushalla. Selain itu, getaran gempa juga merusak akses jalan di Kecamatan Gunungguruh.

"Kami masih melakukan pendataan dan tidak menutup kemungkinan jumlah bangunan yang rusak bertambah. Untuk nilai kerugian masih dalam perhitungan," ujar Medi.

Dia mengatakan, Kecamatan Sukalarang menjadi daerah terparah terdampak gempa karena berbatasan langsung dengan Kabupaten Cianjur. Pihaknya pun mengimbau kepada warga untuk tetap waspada serta segera melapor jika di daerahnya ada bangunan yang terdampak gempa meskipun hanya rusak ringan.

Baca juga : Gempa Susulan di Cianjur Capai 117 Kali

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement