Rabu 23 Nov 2022 13:05 WIB

TKDN PLN Hampir 50 Persen pada Tahun Lalu

Tingkat TKDN PLN terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Petugas PLN melakukan pengecekan kondisi kelistrikan, (ilustrasi). Tingkat TKDN PLN terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Foto: ANTARA/Ahmad Subaidi
Petugas PLN melakukan pengecekan kondisi kelistrikan, (ilustrasi). Tingkat TKDN PLN terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN (Persero) menggelar pameran bertajuk PLN Local Content Movement for The Nation (Locomotion) 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (23/11/2022). Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan kehadiran ini merupakan langkah PLN dalam menjalankan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pengembangan ekosistem kelistrikan yang berbasis pada kapasitas nasional.

"Kami mengumpulkan para pelaku usaha di dalam ekosistem kelistrikan secara menyeluruh. Kami petakan semua misi kita untuk meningkatkan konten lokal," ujar Darmawan.

Baca Juga

Dari pemetaan tersebut, ucap Darmawan, PLN dapat membangun ekosistem yang kondusif untuk berkolaborasi, berinvestasi, dan berinovasi. Darmawan menjelaskan langkah ini merupakan komitmen pemerataan ekonomi nasional juga menjadi bagian dalam semangat mendorong penggunaan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).

"Tingkat TKDN ini terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun di mana pada 2019 sebesar 36,8 persen (Rp 34,1 triliun), 2020 sebesar 40,1 persen (Rp 18,9 triliun) dan tahun lalu sebesar 48,8 persen (Rp 38,9 triliun), tentu saja angka yang meningkat ini harus momentumnya harus dijaga," lanjutnya.

Darmawan menyampaikan rata-rata belanja PLN setiap tahun mencapai Rp 300 triliun, yang mana Rp 200 triliun di antaranya ditujukan pada produk lokal. Ia menyebut sekitar empat juta orang pekerja terlibat dalam ekosistem kelistrikan tersebut.

Darmawan menyampaikan TKDN di pembangkit juga mengalami kenaikan, dari sebesar Rp 6,3 triliun pada 2019 meningkat menjadi Rp 9,7 triliun pada 2020. Lalu, mengalami peningkatan lagi pada 2021 sebesar Rp 11,6 triliun. Darmawan menjelaskan, kontribusi belanja modal PLN digunakan untuk belanja produk dalam negeri sebesar 84 persen, yang melibatkan kurang lebih 9 ribu vendor.

“Kami berkomitmen untuk terus mengoptimalkan keterlibatan perusahaan nasional (jasa kontraktor dan manufaktur) pada proyek pembangkit dan teknologi baru. Kami juga mendorong industri dalam negeri bisa berkolaborasi dengan teknologi luar negeri,” ucapnya.

Darmawan pun mengungkapkan sejumlah tantangan dalam implementasi TKDN, diantaranya peningkatan kapasitas industri nasional, harmonisasi regulasi TKDN, mekanisme yang jelas secara GCG, dan lainnya.

"Kami sudah menyusun roadmap dimana kami mentargetkan TKDN bisa mencapai 50 persen pada 2024 mendatang," kata Darmawan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement