Rabu 23 Nov 2022 22:58 WIB

Puluhan Pesantren Rusak Akibat Gempa Cianjur, Ini Arahan Wapres

Gempa Cianjur turut berdampak terhadap hancurnya sejumlah pesantren

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Nashih Nashrullah
 Santri dan guru membawa Alquran saat melewati pesantren mereka yang runtuh akibat gempa bermagnitudo 5,6, di Cianjur, Rabu (23/11/2022). Gempa bermagnitudo 5,6 melanda barat daya Kabupaten Cianjur di Provinsi Jawa Barat pada 21 November, menewaskan 103 orang. , menurut Badan Penanggulangan Bencana Nasional Indonesia .
Foto: EPA-EFE/ADI WEDA
Santri dan guru membawa Alquran saat melewati pesantren mereka yang runtuh akibat gempa bermagnitudo 5,6, di Cianjur, Rabu (23/11/2022). Gempa bermagnitudo 5,6 melanda barat daya Kabupaten Cianjur di Provinsi Jawa Barat pada 21 November, menewaskan 103 orang. , menurut Badan Penanggulangan Bencana Nasional Indonesia .

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS— Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta dilakukan inventarisasi terhadap bangunan rusak akibat gempa Cianjur, termasuk diantara lembaga pesantren.

Ini disampaikan Ma'ruf setelah puluhan pesantren mengalami kerusakan usai gempa berkekuatan 5,6 magnitudo mengguncang pada Senin (21/11/2022) lalu. 

Baca Juga

"Pesantren pun tentu akan juga mendapat perhatian dari pemerintah, karena itu saya minta nanti diinventarisasi berapa pesantren dan kerusakannya seberapa beratnya," ujar Ma'ruf di sela kunjungan kerjanya ke Purwokerto, Jawa Tengah, Rabu (23/11/2022). 

Untuk dampak kerusakan, pemerintah akan memberi kompensasi bagi warga yang rumahnya rusak mulai dari kategori berat, sedang hingga ringan.

"Kalau rumahnya rusak berat itu diberi 50 juta, kalau rusak ringan itu diberi 25juta," ujarnya. 

Dalam kesempatan itu, Ma'ruf juga meminta Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan lembaga sosial lainnya mengambil peran dalam memberikan bantuan bagi korban gempa Cianjur. 

"Kepada Baznas atau juga lembaga sosial yg lain supaya mengambil bagian," ujar Ma'ruf. 

Ma'ruf mengatakan, Baznas selain berperan memberdayakan masyarakat juga memiliki peran lain. Salah satu peran Baznas, tidak hanya untuk pemberdayaan masyarakat tetapi juga menyelesaikan masalah kemiskinan, stunting dan juga kebencanaan. 

"Baznas memang itu selain memberikan santunan kepada masyarakat dan juga bencana itu bagian dari program Baznas, yang selama ini dilakukan dimana-mana juga stunting dan kemiskinan," ujarnya. 

Lebih lanjut, Ma’ruf mengatakan Pemerintah juga telah memastikan persediaan kebutuhan dan distribusi bantuan bagi masyarakat di pengungsian. 

"Semua masalah yang dihadapi masyarakat, penampungan, kemudian juga konsumsi kemudian juga kebutuhan untuk air listrik supaya disiapkan dengan baik," ujarnya. 

Untuk dampak kerusakan, pemerintah juga akan memberi kompensasi bagi warga yang rumahnya rusak mulai dari kategori berat, sedang hingga ringan. 

"Kalau rumahnya rusak berat itu diberi Rp50 juta, kalau rusak ringan itu diberi Rp25 juta," ujarnya. 

Ma'ruf juga secara khusus mengomentari dampak kerusakan gempa terhadap puluhan pesantren usai gempa Cianjur. Menurutnya, lembaga pendidikan termasuk pesantren tidak akan luput dari perhatian pemerintah. 

"Tentu akan juga mendapat perhatian dari pemerintah, karena itu saya minta nanti diinventarisasi berapa pesantren dan kerusakannya seberapa beratnya," ujarnya.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement