Jumat 25 Nov 2022 13:49 WIB

Masjid Jama Delhi Larang Wanita tanpa Pendamping Pria Masuk Masjid, Ini Alasannya

Masjid Jama New Delhi India cegah wanita main Tiktok di area masjid

Rep: Amri Amrullah / Red: Nashih Nashrullah
Masjid Jama, di New Delhi India. Masjid Jama New Delhi India cegah wanita main Tiktok di area masjid
Foto: AP/Manish Swarup
Masjid Jama, di New Delhi India. Masjid Jama New Delhi India cegah wanita main Tiktok di area masjid

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI – Masjid Jama di Delhi mengumumkan larangan perempuan memasuki masjid sendirian. Pihak administrasi Masjid mengeluarkan perintah yang melarang satu atau kelompok perempuan memasuki masjid kecuali ditemani pendamping laki-laki.

Laporan mengatakan bahwa pengurus Masjid Jama memasang tanda-tanda di luar Masjid yang memberi tahu pengunjung bahwa perempuan tidak diperbolehkan masuk kecuali ditemani oleh pendamping laki-laki. 

Baca Juga

Anak perempuan dilarang memasuki Masjid Jama sendirian, demikian tertulis di papan petunjuk. 

"Ketika perempuan datang sendiri, mereka melakukan tindakan tidak pantas, video direkam, foto diklik. Perintah telah dikeluarkan untuk menghentikan semua ini. Tidak ada batasan pada keluarga atau pasangan yang sudah menikah. Menjadikan tempat-tempat keagamaan sebagai titik pertemuan tidak pantas, baik itu Masjid atau mandir," kata pengurus dari Jama Masjid, Sabiullah Khan, Kamis (24/11/2022).

Dia mengatakan larangan ini setelah banyak wanita membuat video TikTok di masjid. Mereka menari di lingkungan Masjid, dan ini, menurut Khan, harus dihentikan. Dia mengatakan jika wanita ingin datang ke sini untuk beribadah, mereka dipersilakan.

"Tapi mereka tidak boleh melihat area Masjid sebagai taman. Karena ini adalah tempat untuk beribadah dan setiap orang harus melakukan hanya untuk ibadah," kata Khan.

Pengurus Masjid Jama mengatakan bahwa wanita akan diizinkan masuk hanya dengan suami dan anggota keluarga mereka. Akibat dari aturan itu, pengelola Masjid mendapat kecaman oleh banyak orang.

Kelompok Hindu India, Vishwa Hindu Parishad (VHP) menyebut pengurus Masjid Jama itu anti-perempuan. VHP juga meminta Kementerian Pembinaan Perempuan dan Anak serta Komnas Perempuan untuk mengusut masalah tersebut.

Ketua Komisi Delhi untuk Perempuan, Swati Maliwal, mengatakan bahwa keputusan untuk menghentikan masuknya perempuan ke Masjid Jama adalah salah. Keputusan untuk menghentikan masuknya perempuan ke dalam Masjid Jama adalah mutlak salah.

Sebagaimana seorang laki-laki memiliki hak untuk beribadah, demikian juga seorang perempuan. 

"Saya mengeluarkan pemberitahuan kepada Imam Jama Masjid. Tidak ada yang memiliki hak untuk melarang masuknya wanita seperti ini," kata Swati dalam sebuah tweet dalam bahasa Hindi.

Masjid Jama dibangun di Delhi Jama Masjid antara 1650 dan 1656. Masjid ini memiliki empat gerbang besar, empat menara dan dua menara setinggi 40 meter.    

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement