Sabtu 26 Nov 2022 06:32 WIB

Banjir Jeddah, Pemerintah Saudi Berikan Kompensasi pada Warga Terdampak

Pada 2009, banjir di Jeddah akibat curah hujan tinggi sebabkan 122 warga meninggal.

Rep: Febryan. A/ Red: Agus Yulianto
Tangkapan layar platform medsos Twitter menunjukkan umpukan mobil terbawa arus air saat banjir bandang melanda Jeddah.
Foto: Twitter
Tangkapan layar platform medsos Twitter menunjukkan umpukan mobil terbawa arus air saat banjir bandang melanda Jeddah.

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Pemerintah Arab Saudi akan memberikan dana kompensasi kepada warga yang terdampak banjir di Kota Jeddah. Banjir diketahui melanda kota di dekat Laut Merah itu pada Kamis (24/5).

"Mereka yang menderita kerusakan akibat hujan dan banjir akan diberi kompensasi sesuai dengan mekanisme 2009," kata juru bicara walikota Jeddah, Mohammed Obeid, dikutip dari Gulf News, Jumat (25/11).

Baca Juga

 

photo
Petugas keamanan mengevakuasi warga yang terjebak banjir akibat hujan deras yang melanda kota Jeddah, Arab Saudi. (Reuters/Mohamed Al Hwaity)

 

Untuk diketahui, pada tahun 2009 juga terjadi banjir di Jeddah akibat curah hujan tinggi. Banjir besar kala itu mengakibatkan 122 warga yang meninggal dunia.

Obeid melanjutkan, warga yang terdampak banjir kali ini harus mengajukan permohonan kompensasi ke Pusat Pengendalian Krisis dan Bencana. Permohonan itu harus disertai daftar kerusakan yang didapatkan akibat banjir.

Mengutip Saudi Gazette, setelah permohonan warga masuk, selanjutya Pemerintah Arab akan membentuk komite untuk menetapkan nilai kompensasi berdasarkan kerusakan yang didapat masing-masing warga. Setelah itu, komite akan menyerahkan datanya ke Kementerian Keuangan.

Sebagai informasi, banjir kali ini terjadi akibat hujan lebat yang mengguyur Jeddah pada Kamis. Hujan yang mengguyur selama enam jam itu merupakan curah hujan tertinggi sepanjang sejarah yang pernah tercatat.

Hujan deras dan banjir itu mengakibatkan dua warga Jeddah meninggal dunia. Selain itu, puluhan penerbangan juga terpaksa ditunda di Bandara Internasional King Abdulaziz. Sekolah-sekolah juga ditutup.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement