Sabtu 03 Dec 2022 19:02 WIB

Menag Buka Mukhtamar ke-XIV Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah

Menag mengapresiasi dedikasi Nasyiatul Aisyiyah jaga keutuhan bangsa

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Agung Sasongko
Ratusan peserta Mukhtamar XIV Nasyiatul Aisyiyah mulai memadati Balai Budaya Sabilulungan, Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu (3/12/2022).
Foto: Republika/Dea Alvi Soraya
Ratusan peserta Mukhtamar XIV Nasyiatul Aisyiyah mulai memadati Balai Budaya Sabilulungan, Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu (3/12/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Mukhtamar ke-XIV Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (PPNA) resmi dibuka Sabtu (3/12/2022) di Gedung Budaya Sabilulungan, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas dedikasi PPNA dalam menjaga keutuhan bangsa melalui pendidikan, perbaikan akhlak, dan penanaman nilai-nilai keagamaan. 

“Tiga nilai tersebut tidak hanya menjadi dasar keutuhan bangsa, tapi juga menjadi dasar penguatan peradaban,” ujarnya, Sabtu (3/12/2022). 

Baca Juga

Pria yang akrab disapa Gus Yaqut itu juga menganggap tema yang diusung dalam Mukhtamar PPNA ke-XIV ini selaras dengan visi dan misi para pendahulu Nasyiatul Aisyiyah. Dia juga mendorong agar kedepannya, para penggerak dan kader PPNA terus terpacu untuk mengoptimalkan peran perempuan demi mencapai peradaban yang unggul. 

“Perempuan dan peradaban tidak dapat dipisahkan dari negara, karena tidak ada negara tanpa peradaban dan tidak ada peradaban tanpa perempuan,” tuturnya. 

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Natsir berharap mukhtamar ini dapat menjadi uswah hasanah dan berkemajuan sebagai Mukhtamar Muhammadiyah-Aisyiyah di Surakarta. Menurutnya, muktamar yang uswah hasanah dan berkemajuan merupakan cerminan diri dari gelaran permusyawaratan yang dimiliki oleh Muhammadiyah beserta organisasi otonomnya.

“Insya Allah (Mukhtamar) akan menjadi contoh bagi bangsa Indonesia yang tahun 2024 bermuktamar melalui pemilu 2024,” ucapnya. 

Haedar menambahkan, melalui Muktamar ke-XIV Nasyiatul Aisyiyah ini, juga harus disertai semangat bersatu di dalam Nasyiah, persatuan Indonesia dan gotong royong, sekaligus saling tolong menolong, sebagaimana perintah yang tertera dalam Alqur’an. Menurutnya, hal ini yang mengikat seluruh elemen yang terhimpun dalam persyarikatan.

Dalam konteks kebangsaan, Guru Besar Sosiologi itu menyebut bahwa Indonesia bisa tetap bertahan dan maju seperti sekarang disebabkan oleh persatuan dan gotong royong dari seluruh elemen yang ada. Persatuan, kemajuan dan gotong royong tersebut lahir dari perjuangan panjang dan ketulusan, sambungnya. 

“Maka insya Allah dari acara muktamar ini akan lahir semangat itu,” imbuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement