Selasa 06 Dec 2022 16:55 WIB

Semeru Tercatat Alami 24 Kali Gempa Erupsi

Akivitas Gunung Api Semeru masih pada level IV atau awas.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Teguh Firmansyah
 Foto udara yang diambil dengan drone ini menunjukkan penyelamat memeriksa kerusakan di sebuah desa yang terkena dampak letusan Gunung Semeru di Sumberwuluh, Lumajang, Jawa Timur, Indonesia, Senin, 5 Desember 2022. Kondisi cuaca yang membaik Senin memungkinkan penyelamat untuk melanjutkan upaya evakuasi dan pencarian korban setelah gunung berapi tertinggi di pulau terpadat di Indonesia meletus, dipicu oleh hujan monsun.
Foto: AP Photo/Trisnadi
Foto udara yang diambil dengan drone ini menunjukkan penyelamat memeriksa kerusakan di sebuah desa yang terkena dampak letusan Gunung Semeru di Sumberwuluh, Lumajang, Jawa Timur, Indonesia, Senin, 5 Desember 2022. Kondisi cuaca yang membaik Senin memungkinkan penyelamat untuk melanjutkan upaya evakuasi dan pencarian korban setelah gunung berapi tertinggi di pulau terpadat di Indonesia meletus, dipicu oleh hujan monsun.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Gunung Semeru tercatat mengalami 24 kali gempa erupsi pada Selasa (6/12/2022) periode 06.00 sampai 12.00 WIB. Hal ini diungkapkan langsung dalam laporan resmi petugas Pemantauan Gunung Api (PGA) Semeru, Yadi Yuliandi.

Menurut Yadi, amplitudo gempa erupsi tersebut sekitar 10 sampai 23 milimeter. "Dan lama gempa 52 hingga 163 detik," kata Yadi.

Baca Juga

Selain itu, gunung berketinggian 3.676 mdpl tersebut juga mengalami satu kali gempa getaran Banjir. Amplitudo gempa  sekitar 25 mm dan lama gempa 3300 detik.

Saat ini tingkat akivitas Gunung Api Semeru masih pada level IV atau awas. Sebab itu, dia merekomendasikan masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 17 kilometer (km) dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan. "Hal ini karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 19 km dari puncak," ucapnya.

Selanjutnya, masyarakat juga diminta tidak beraktivitas dalam radius 8 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru. Pasalnya, area tersebut rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Di samping itu, dia juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.

Hal ini terutama di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Kemudian juga mewaspadai potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement