Sabtu 10 Dec 2022 18:05 WIB

Negara Muslim Usul Ban Lengan Anti-Islamofobia, tapi Ditolak FIFA

Usulan itu dipuji karena menyoroti sentimen anti-Muslim yang berkembang di dunia.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Ani Nursalikah
Seorang pejabat senior Qatar mengungkapkan beberapa negara Muslim sedang berdiskusi mengenakan ban lengan (armband) tentang meningkatkan kesadaran Islamofobia. Namun, hal yang baru sebatas saran itu ditolak oleh FIFA.
Foto: Sky News
Seorang pejabat senior Qatar mengungkapkan beberapa negara Muslim sedang berdiskusi mengenakan ban lengan (armband) tentang meningkatkan kesadaran Islamofobia. Namun, hal yang baru sebatas saran itu ditolak oleh FIFA.

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Seorang pejabat senior Qatar mengungkapkan beberapa negara Muslim sedang berdiskusi mengenakan ban lengan (armband) tentang meningkatkan kesadaran Islamofobia. Namun, hal yang baru sebatas saran itu ditolak oleh FIFA.

Desain ban lengan yang disarankan, diungkapkan oleh Sky News, menampilkan kata-kata “Tidak ada tempat untuk Islamofobia” dan pola selendang Palestina (kefiyeh). Pemain Kapten dari beberapa negara mayoritas Muslim, termasuk Arab Saudi dan Maroko, berencana mengenakan pita itu.

Baca Juga

"Sebelum dimulainya turnamen, Qatar, dan beberapa tim mayoritas Muslim lainnya, sedang dalam diskusi lanjutan mengenai apakah para pemain dapat mengenakan ban lengan untuk meningkatkan kesadaran akan gerakan Islamofobia yang berkembang," kata pejabat senior Qatar, kepada Sky News, Jumat (9/12/2022).

Ketika proposal ban kapten itu akhirnya didiskusikan dengan FIFA, mereka diberitahu itu melanggar peraturan FIFA dan tidak akan diizinkan. “Tim menerima keputusan tersebut tetapi kecewa karena masalah penting seperti ini, yang berdampak negatif terhadap jutaan Muslim di seluruh dunia, tidak diberikan platform selama Piala Dunia pertama yang diselenggarakan di wilayah mayoritas Muslim,” kata pejabat itu.

Usulan itu dipuji karena menyoroti sentimen anti-Muslim yang berkembang di seluruh dunia. “Saya pikir itu sesuatu yang sangat bagus, karena apa yang dipikirkan orang tentang Islam sangat buruk di seluruh dunia. Jadi sebenarnya sesuatu yang baik bahwa orang benar-benar mengubah pikiran mereka dan itu adalah ide yang sempurna,” kata Yusef, seorang pilot Saudi.

Namun, yang lain melihat fokusnya hanya pada sepak bola. “Ini adalah cara terbaik untuk menjaga agar semuanya tetap fokus pada olahraga secara keseluruhan,” kata Yazeed, seorang pendukung dari negara Muslim lainnya.

Terlepas dari perbedaan yang terjadi di dunia, Yazeed menilai banyak peminat Piala Dunia hanya bersenang-senang menonton pertandingan. Jadi jika ada gangguan, menurut dia, seluruh tujuan Piala Dunia akan salah arah.

“Anda di sana untuk pertandingan, Anda di sana untuk suasananya. Tinggalkan politik di luar permainan," kata Yazeed

Saat menjadi tuan rumah acara sepak bola global, Qatar telah meluncurkan beberapa inisiatif untuk memperkenalkan Islam kepada pengunjung. Misalnya, hotel menambahkan kode QR di kamar yang memperkenalkan Islam dan budaya Qatar kepada pengunjung dalam semua bahasa. Qatar juga menempatkan beberapa mural berisi hadits Nabi Muhammad SAW di seluruh negeri untuk memperkenalkan Islam kepada seluruh peminat Piala Dunia dari seluruh penjuru dunia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement