Senin 12 Dec 2022 04:05 WIB

PUPR: 21 Unit Rumah Khusus Korban Bencana Cianjur Dibangun

PUPR mempercepat pembangunan rumah khusus bagi korban gempa Cianjur

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Esthi Maharani
Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah mempercepat pembangunan rumah khusus bagi korban bencana di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah mempercepat pembangunan rumah khusus bagi korban bencana di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah mempercepat pembangunan rumah khusus bagi korban bencana di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Rumah khusus tersebut dibangun dengan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku yang telah disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten Cianjur untuk merelokasi masyarakat terdampak bencana.

Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan, pembangunan rumah khusus untuk masyarakat terdampak bencana di Cianjur mulai dilaksanakan sejak Kamis (1/12/2022). “Pembangunan RISHA sudah berjalan 10 hari dan tercatat sudah ada sekitar 21 unit yang terbangun di lapangan dari total target 200 unit yang akan dibangun,” kata Iwan dalam pernyataan tertulisnya, Ahad (11/12/2022).

Dia menuturkan, jumlahnya akan terus meningkat karena prosesnya cepat sekali dan lebih mudah. Iwan memastikan lahan tersebut statusnya telah dinyatakan clean and clear berdasarkan justifikasi BMKG.

Baca juga : Laznas BMH Berikan Bantuan Sayur untuk Warga Penyintas Gempa Cianjur

Tanah di daerah tersebut dipastikan aman dan tidak berada di daerah patahan dan rawan lainnya. Badan Geologi juga menilai topografi lahan aman dan layak bangun serta sesuai dengan tata ruang pemerintah daerah setempat.

“Clean and clear disini artinya BMKG telah memastikan bahwa lahan tempat relokasi ini aman dari patahan cesar aktif, dan aman dari risiko fatal bencana," ucap Iwan.

Untuk mempercepat proses pembangunan RISHA, Kementerian PUPR menunjuk PT Brantas Abipraya untuk menjadi pelaksana. Tercatat ada sekitar 180 pekerja dan tidak menutup peluang padat karya bagi masyarakat terdampak bencana, sehingga proses pengerjaan di lapangan bisa lebih cepat.

“Targetnya, 80 unit RISHA tahap pertama bisa selesai pada akhir Desember. Untuk tahap kedua sebanyak 120 unit akan kami upayakan selesai pada minggu ke tiga bulan Januari 2023,” jelas Iwan.

Baca juga : Dua Tewas Tertabrak KA di Cirebon, Masyarakat Diminta Waspada

Iwan menambahkan, Kementerian PUPR juga akan melengkapi fasilitas perumahan ini dengan prasarana sarana dan utilitas yang memadai. Selain itu jaringan listrik, saluran air bersih PDAM dan tempat pengelolaan sampah terpadu juga akan dibangun sehingga masyarakat yang direlokasi menjadi lebih nyaman.

"RISHA ini dibangun dengan biaya Rp 150 juta per unit dan memiliki tipe 36 dan dibangun di atas lahan 75 meter persegi. Di dalamnya ada ruang keluarga, dua kamar tidur, kamar mandi dan dapur," ujar Iwan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement