Selasa 13 Dec 2022 06:42 WIB

Militer Israel Akui tak Sengaja Tembak Gadis Palestina di Tepi Barat

Jana Makarneh ditembak oleh empat peluru.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
Para pelayat membawa jenazah Jana Zakarneh saat pemakamannya di kota Jenin, Tepi Barat, 12 Desember 2022. Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, Jana Zakerneh yang berusia 16 tahun, tewas dalam serangan Israel di Jenin pada 11 Desember.
Foto: EPA-EFE/ALAA BADARNEH
Para pelayat membawa jenazah Jana Zakarneh saat pemakamannya di kota Jenin, Tepi Barat, 12 Desember 2022. Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, Jana Zakerneh yang berusia 16 tahun, tewas dalam serangan Israel di Jenin pada 11 Desember.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Militer Israel pada Senin (12/12/2022) waktu setempat mengakui telah menembak seorang gadis Palestina, Jana Zakarneh (16 tahun) dalam penggerebekan di Tepi Barat yang diduduki pada malam sebelumnya. Ia dibunuh oleh tembakan Israel yang dikatakan tidak disengaja yang awalnya ditargetkan ke orang-orang bersenjata.

"Menyusul penyelidikan awal, diputuskan bahwa gadis yang terbunuh itu terkena tembakan yang tidak disengaja yang ditujukan kepada orang-orang bersenjata di atap di daerah tempat pasukan itu ditembakkan," kata pernyataan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dikutip laman CNN International, Selasa (13/12/2022).

Baca Juga

"IDF dan para komandannya menyesalkan setiap kerugian terhadap warga sipil yang tidak terlibat, termasuk mereka yang berada di lingkungan pertempuran dan dekat dengan teroris bersenjata selama baku tembak," lanjut pernyataan itu.

Paman Jana, Majed Zarkaneh mengatakan, bahwa keponakannya ditembak oleh empat peluru. Peluru itu terkena dua di wajahnya, satu di lehernya, dan satu di bahunya. Menurut Majed, militer Israel menembak dengan gencar di mana-mana di wliayah itu. Sedangkan Jana tengah berada di dalam rumah bersama keluarganya dan ketika dia mendengar orang berteriak dia pergi ke atap untuk melihat apa yang terjadi.

"Dua puluh menit setelah tentara meninggalkan lingkungan itu, ayahnya pergi mencarinya. Dia menemukannya tergeletak di lantai dengan wajah penuh darah,” kata Majed Zakarneh.

Berbicara sebelum IDF mengaku bertanggung jawab, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengungkapkan kesedihan atas kematian Jana. Kantor berita resmi Palestina WAFA mengatakan dua warga Palestina lainnya terluka dan tiga lainnya ditangkap dalam penggerebekan malam Ahad itu. IDF mengkonfirmasi tiga ditangkap diduga terlibat teror.

Pemogokan umum diumumkan di Jenin pada Senin setelah pembunuhan Jana. Ratusan orang kemudian turun ke jalan untuk memprotes agresi Israel yang sedang berlangsung.

Dalam sebuah pernyataan, Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh meminta Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Anak-anak dan Konflik Bersenjata, Virginia Gamba, untuk menyelidiki kejahatan pendudukan dan memasukkan Israel ke dalam daftar hitam. Gamba saat ini sedang dalam kunjungan ke Tepi Barat dan Gaza.

"Pembunuhan anak Jana Majdi Zakarneh menambah pembunuhan mengerikan terhadap anak-anak yang terus dilakukan tentara pendudukan,” kata Shtayyeh.

Kematian Jana Zakarneh membuat jumlah total orang Palestina yang terbunuh di Tepi Barat yang diduduki sejauh ini pada 2022 menjadi 166. Ini adalah tingkat yang tidak terlihat dalam lebih dari satu dekade, menurut Kementerian Kesehatan Palestina. Israel mengatakan sebagian besar yang tewas adalah militan atau terlibat kekerasan dengan tentara. Tetapi kelompok hak asasi manusia mengatakan para pengamat juga telah terbunuh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement