Selasa 13 Dec 2022 21:56 WIB

Komunitas Yahudi Buka Supermarket Kosher Pertama di Negara Teluk

Jumlah orang Yahudi yang tinggal dan bepergian ke UEA terus bertambah.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Komunitas Yahudi Buka Supermarket Kosher Pertama di Negara Teluk
Foto: Independent
Komunitas Yahudi Buka Supermarket Kosher Pertama di Negara Teluk

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Supermarket kosher pertama di Teluk Arab mulai dibuka di Dubai untuk melayani komunitas Yahudi di emirat tersebut pada Senin (12/12/2022). Pasar dengan nama Rimon yang berarti buah delima dalam bahasa Ibrani, secara resmi dibuka oleh Rabi Levi Duchman dari Uni Emirat Arab di area Al Wasl di Dubai.

“Ini adalah simbol dari kemajuan luar biasa yang dibuat oleh komunitas Yahudi kami di UEA dan kebebasan yang kami syukuri, untuk memungkinkan semua ini dan jawaban atas kebutuhan sejati akan makanan halal sepanjang tahun,” kata Duchman dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Al Arabiya, Selasa (13/12/2022).

Baca Juga

Toko baru tersebut bermaksud menjawab permintaan yang meningkat akan makanan yang mematuhi standar hukum Yahudi. Hal ini karena jumlah orang Yahudi yang tinggal dan bepergian ke UEA terus bertambah.

Rimon menawarkan produk daging dan ayam yang diklasifikasikan sebagai 'mehudar', makanan halal dengan standar tertinggi, di antara barang-barang lainnya. Rak-raknya ditebar terutama dari hasil bumi yang diimpor dari tanah pendudukan Israel, Eropa, dan AS. Toko tersebut juga akan menjadi tuan rumah pasar makanan Yahudi setiap akhir pekan.

“Kami berharap dengan proyek ini kami akan memungkinkan lebih banyak keluarga Yahudi untuk pindah dan tinggal di UEA, membuat kehidupan sehari-hari mereka menjadi lebih nyaman,” kata Duchman.

“Sejauh ini umpan balik dari komunitas Yahudi lokal dan global, serta banyak teman non-Yahudi luar biasa," tambahnya.

Komunitas Yahudi telah berkembang di UEA sejak negara Teluk itu menormalisasi hubungan dengan Israel dalam Abraham Accords 2020. Pembatasan tradisional terhadap orang Yahudi yang mempraktikkan agama mereka secara terbuka dilonggarkan, bagian dari reformasi yang lebih luas untuk mendorong ekspatriat menetap di negara yang populasinya sebagian besar terdiri dari penduduk asing.

Rabi Duchman telah tinggal di emirat sejak 2014 dan berperan penting dalam mendirikan institusi Yahudi di negara tersebut. “Komunitas kami yang luar biasa, yang terus tumbuh dan berkembang di sini di UEA, sangat berterima kasih terus mendapat manfaat dari pelukan luar biasa yang kami terima dari pemerintah Emirates dan otoritas lokal, selama lebih dari satu dekade sekarang,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement