Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Info Jurnalnusantara

Permasalahan Gizi Menjadi Isu Utama di Indonesia

Gaya Hidup | Friday, 16 Dec 2022, 13:10 WIB
Permasalahan Gizi Menjadi Isu Utama di Indonesia (ist)

YOGYAKARTA - Permasalahan gizi, baik gizi kurang maupun gizi lebih, masih menjadi isu utama di Indonesia. Permasalahan gizi, terutama di masa awal kehidupan tidak hanya berdampak dalam jangka pendek, namun juga berkontribusi dalam jangka panjang terhadap produktivitas penduduk dan kemajuan ekonomi suatu negara.

Oleh karena itu, upaya perbaikan gizi menjadi target pembangunan di tingkat global yang kemudian diselaraskan dalam RPJMN tahun 2020-2024. RPJMN 2020-2024 telah menetapkan beberapa target capaian terkait dengan pangan dan gizi. Hal ini menjadi gambaran betapa pentingnya upaya perbaikan permasalahan gizi dalam mendukung pembangunan nasional.

Dalam rangka mendukung percepatan penurunan stunting, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dan Balai Litbangkes Banjarnegara melakukan suatu kajian trend dan determinan stunting sebelum dan selama pandemi COVID-19, serta sebelum dan setelah dilakukan strategi nasional percepatan stunting melalui upaya konvergensi. Intervensi juga dilakukan dalam rangka mendorong percepatan penurunan stunting di daerah dengan prevalensi stunting yang tinggi.

Beberapa kegiatan telah dilakukan untuk memaparkan hasil riset tersebut, diantaranya menyatakan bahwa prevalensi stunting turun 4 kali lipat setelah adanya stranas percepatan stunting, meskipun stunting balita tetap menurun pada saat pandemi COVID-19.

Komitmen pemerintah dalam menanggulangi stunting di DIY telah dibuktikan melalui capaian tersebut. Namun pada saat yang bersamaan obesitas dan concurrent wasting meningkat. Tentu hal ini menjadi perhatian kita semua karena dapat mengganggu tujuan capaian penurunan stunting di DIY.

Intervensi home visit menjadi model percepatan penurunan stunting yang dapat dilanjutkan oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK) sebagai garda terdepan dalam upaya penurunan stunting.

Diskusi mendalam dan advokasi tentang hasil riset ini telah dilakukan selama 2 hari tanggal 15 Desember 2022 bertempat di Puskesmas Dlingo II dan 16 Desember 2022 di Yogyakarta. Hadir dalam pertemuan ini adalah Dr. Harris Rambey, SKM, MA-Koordinator program stunting INEY Bappenas, Dr. Tri Siswati sebagai tim peneliti serta stake holder baik di tingkat provinsi, kabupaten, dan kecamatan. (*)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image