Senin 19 Dec 2022 19:41 WIB

Tim DVI Polri Berhasil Identifikasi Satu Korban Longsor

Jumlah korban yang berhasil diidentifikasi bertambah menjadi 159 jenazah.

Tim SAR gabungan melakukan evakuasi korban tertimbun longsor gempa bumi di Warung Sate Sinta, Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (26/11/2022). Tim DVI Polri berhasil mengidentifikasi jenazah korban tertimbun longsor akibat gempa 5,6 magnitudo Cianjur, Jawa Barat, yang ditemukan, Ahad (18/12/2022), di titik longsor Cijedil atas nama Sahroni (24) warga Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Tim SAR gabungan melakukan evakuasi korban tertimbun longsor gempa bumi di Warung Sate Sinta, Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (26/11/2022). Tim DVI Polri berhasil mengidentifikasi jenazah korban tertimbun longsor akibat gempa 5,6 magnitudo Cianjur, Jawa Barat, yang ditemukan, Ahad (18/12/2022), di titik longsor Cijedil atas nama Sahroni (24) warga Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Tim DVI Polri berhasil mengidentifikasi jenazah korban tertimbun longsor akibat gempa 5,6 magnitudo Cianjur, Jawa Barat, yang ditemukan, Ahad (18/12/2022), di titik longsor Cijedil atas nama Sahroni (24) warga Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang. Kasubsi PIDM Humas Polres Cianjur Ipda Nanang Sunarya di Cianjur Senin (19/12/2022), mengatakan jenazah laki-laki tersebut berhasil diidentifikasi berdasarkan sidik jari, tanda medis, medis gigi dan properti, sehingga jumlah korban yang berhasil diidentifikasi bertambah menjadi 159 jenazah.

"Korban ke 159 ditemukan satu hari sebelumnya sudah berhasil diidentifikasi tim DVI Polri, jenazah langsung diserahkan pada keluarga untuk dimakamkan seperti mana mestinya," kata Nanang.

Baca Juga

Hingga saat ini, tutur dia, Tim DVI Polri masih melakukan proses identifikasi terhadap sejumlah jenazah lainnya yang sudah lebih dulu ditemukan, namun belum mendapat data dari keluarga, sehingga pihaknya mengimbau keluarga yang masih merasa kehilangan dapat melapor ke posko antemortem di bagian forensik RSUD Sayang Cianjur.

"Silahkan datang dengan membawa data korban berupa kartu keluarga, rekam medis, gigi foto terakhir korban, rekam sidik jari dan membawa saudara yang mempunyai hubungan kekerabatan untuk diambil sampel DNA pembanding," katanya.

Seperti diberitakan, gempa 5.6 magnitudo yang mengguncang Cianjur Senin (21/11/2022), menyebabkan puluhan ribu rumah rusak, seratus ribu lebih warga mengungsi, 603 korban meninggal dunia, tujuh orang masih dilaporkan hilang dan masih dalam proses pencarian.

Pencarian korban difokuskan di dua titik pencarian longsor akibat gempa di Sate Sinta-Cijedil dan Jalan Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, dimana korban dilaporkan sempat terlihat sebelum terkubur longsoran dengan ketinggian sekitar 30 meter di kedua titik tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement