Selasa 20 Dec 2022 04:18 WIB

Potensi Bencana Meningkat, BPBD Sukabumi Gencarkan Mitigasi Kultural ke Wilayah

Sekolah, kantor hingga rumah sakit berperan dalam penanggulangan bencana

Rep: riga nurul iman/ Red: Hiru Muhammad
Petugas BPBD Kota Sukabumi tengah mengedukasi anak terkait kesiapsiagaan menghadapi bencana di sekolah pada September 2022 lalu dan memetakan daerah rawan bencana (Ilustrasi).
Foto: istimewa
Petugas BPBD Kota Sukabumi tengah mengedukasi anak terkait kesiapsiagaan menghadapi bencana di sekolah pada September 2022 lalu dan memetakan daerah rawan bencana (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Potensi bencana yang mengancam terjadi di sejumlah lokasi dikhawatirkan meningkat menjelang berakhirnya tahun 2022. Sehingga di masa satu bulan terakhir ini, Badan Penanggulanhan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi menggeencarkan layanan edukasi dan mitigasi Kultural di lingkungan masyarakat.

Baca Juga

Mulai dari skala kelurahan, perkantoran, lingkungan sekolah hingga rumah sakit serta dari berbagai institusi lainnya untuk ikut ambil bagian dalam penanggulangan bencana. '' Di skala kelurahan, BPBD melakukan Sosialisasi dan Simulasi (Sosis) bencana di enam kelurahan,'' terang Zulkarnain Barhami Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi, Senin (19/12/2022).

Selain kelurahan upaya serupa juga dilakukan di satu BUMN dan tujuh lingkungan sekolah dengan menyasar 2.000 orang lebih. Edukasi dan mitigasi kultural skala kelurahan lanjut Zulkarnain, menyasar kelurahan Cibeureum Hilir, Cikundul, Jaya Mekar, Cikole, Tipar, dan kelurahan Subang Jaya.

Sementara lingkungan sekolah yakni SDIT Insani, SDIT Andalusia, SDIT Quran Attartiil, SMAN 1, SMA Mardiyuana, dan SDIT Azkia 1 dan 2. Di skala kelurahan kata Zulkarnain, BPBD mengenalkan pola menyusun rencana kontijensi bencana pada satuan terkecil keluarga dan RT/RW.

'' Mereka diminta menyepakati bencana prioritas yang harus ditangani dari awal, skenario kejadian, lokasi evakuasi dan penetapan tim darurat dibentuk lalu disimulasikan,'' ungkap Zulkarnain. Dari hasil risiko yang diperoleh kesepakatan dibuatkan rencana aksi mitigasi dan darurat dengan keterlibatan semua pihak.

BPJS Kesehatan yang menggandeng BPBD menghelat pelaksanaan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dan simulasi gempa di lingkungan BPJS wilayah Kerja Cianjur dan Sukabumi. Kegiatan dilakukan secara hibrid di kantor BPJS Kesehatan Cabang Sukabumi, beberapa waktu lalu. “ Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam gedung perkantoran perlu menjadi perhatian,'' cetus Zulkarnain.

Khususnya jika terjadi sebuah bencana seperti gempa, kebakaran maupun kejadian bencana lainnya. Sehingga ketika terjadi bencana, maka seseorang mengetahui apa yang harus dilakukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement