Selasa 20 Dec 2022 15:48 WIB

Investor di Tiga Kawasan Industri Halal Rendah, Ma'ruf Amin: Kita Bahas Kendalanya

Pemerintah menyiapkan insentif kawasan industri halal dari sisi fiskal dan nonfiskal.

Wakil Presiden Maruf Amin. Investor di Tiga Kawasan Industri Halal Rendah, Maruf Amin: Kita Bahas Kendalanya
Foto: BPMI/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin. Investor di Tiga Kawasan Industri Halal Rendah, Maruf Amin: Kita Bahas Kendalanya

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden sekaligus Ketua Harian Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Ma'ruf Amin mengatakan terus berupaya menemukan solusi atas berbagai kendala yang dihadapi kawasan industri halal (KIH).

"Kita terus membahas kendala-kendala yang dihadapi (KIH), pertama, supaya para pengusaha masuk ke dalam kawasan industri halal," ujar Ma'ruf usai memimpin Rapat Pleno KNEKS di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (20/12/2022).

Baca Juga

Dia mengatakan sedang melakukan penelitian, upaya-upaya serta kendala yang terjadi terutama yang berkaitan dengan insentif, baik fiskal maupun nonfiskal. "Oleh karena itu, hari ini termasuk kami evaluasi hambatan dan pengembangan industri halal itu,"kata dia.

Menteri Keuangan Sri Mulyani selaku Sekretaris KNEKS mengatakan insentif yang telah disiapkan pemerintah untuk menarik investor atau pengusaha ke kawasan industri halal bukan hanya dari sisi kebijakan fiskal, tetapi juga dari sisi nonfiskal. "Terutama di Bintan dan Kepri, sehingga bisa menjadi global hub dan meningkatkan value chain industri halal dunia," ujarnya.

Plt Direktur Eksekutif KNEKS Taufik Hidayat melaporkan hingga Desember 2022, tingkat keterisian pengusaha atau investor di tiga kawasan industri halal masih relatif rendah.

Dia menyampaikan tingkat keterisian di Modern Halal Valley Cikande sebesar 19 persen, Halal Industri Parks Sidoarjo 33,1 persen, dan Bintan Inti Halal Hub 4,7 persen. "Diperlukan dukungan Kemenko Perekonomian untuk mengoordinasikan integrasi industri dari hulu ke hilir di tiga KIH tersebut," kata Taufik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement