Kamis 29 Dec 2022 19:48 WIB

Kementerian PUPR Perbaiki 164 Bangunan Sekolah di Cianjur

164 bangunan sekolah yang rusak itu terdirimatas SD, SMP dan PAUD.

Suasa SD Negeri Gasol yang rusak akibat gempa di Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Suasa SD Negeri Gasol yang rusak akibat gempa di Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR --Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memperbaiki 164 bangunan sekolah yang rusak akibat gempa 5,6 magnitudo yang mengguncang Cianjur, Senin (21/11/2022) agar dapat dipergunakan kembali. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Cianjur, Eri Rihandiar di Cianjur Kamis, mengatakan 164 bangunan sekolah yang rusak akan dibangun kembali terdiri atas 117 bangunan SD, 23 bangunan SMP, dan 25 bangunan PAUD.

"Kementerian PUPR yang akan memperbaiki seratusan lebih sekolah yang rusak tersebut, termasuk bangunan pemerintah dan fasilitas umum lainnya dan sudah ditunjuk pelaksana dari Waskita Karya sebagai pemegang SK Kementerian," kata Eri.

Baca Juga

Tidak hanya bangunan sekolah dan perkantoran, Kementerian PUPR juga akan membangun kembali kantor kecamatan, kantor desa, dan masjid yang ambruk atau rusak berat yang langsung ditangani. "Kementerian PUPR menerima data dan usulan dari Pemkab Cianjur, sehingga sejumlah fasilitas umum milik pemerintah akan diperbaiki melalui pemegang SK dari Kementerian, sesuai yang diajukan berdasarkan data kerusakan," katanya.

Untuk saat ini, pihaknya masih menyusun Rencana Rehab Rekon Paska Bencana (R3R) dalam masa pemulihan infrastruktur dengan melengkapi informasi dan data sebanyak-banyaknya ke Kementerian PUPR, sehingga dapat diperbaiki dan dibangun kembali.

"Kementerian PU sudah banyak membantu Kabupaten Cianjur, mulai dari pembangunan jalan, bangunan sampai dengan jembatan yang rusak dan putus akibat gempa akan segera dibangun kembali. Cianjur hanya menerima manfaat tidak tahu anggarannya berapa," katanya.

 

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement