Jumat 30 Dec 2022 14:50 WIB

Mendag Zulhas Klaim Harga Bahan Pokok Stabil Jelang Akhir Tahun

Harga bahan pokok di pasar Bandung relatif stabil seperti Semarang, Fakfak dan Aceh

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memastikan harga bahan pokok di pasar-pasar stabil jelang akhir tahun 2022. Ia berkeliling ke sejumlah pasar di berbagai provinsi di Indonesia salah satunya Pasar Gedebage, Kota Bandung, Jumat (30/12/2022).
Foto: Dok Kemendag RI
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memastikan harga bahan pokok di pasar-pasar stabil jelang akhir tahun 2022. Ia berkeliling ke sejumlah pasar di berbagai provinsi di Indonesia salah satunya Pasar Gedebage, Kota Bandung, Jumat (30/12/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memastikan harga bahan pokok di pasar-pasar stabil jelang akhir tahun 2022. Ia berkeliling ke sejumlah pasar di berbagai provinsi di Indonesia salah satunya Pasar Gedebage, Kota Bandung, Jumat (30/12/2022).

"Harga terkendali, stabil, murah dan bukan tinggi,” ujarnya seusai berdialog dengan para pedagang tentang harga-harga bahan pokok di Pasar Gedebage, Kota Bandung.

Ia menyebut harga bahan pokok di pasar-pasar di Kota Bandung relatif stabil mi dibandingkan dengan daerah lain seperti di Lampung, Semarang, Fakfak Papua dan Aceh. Meski terdapat beberapa komoditas yang relatif tinggi dibandingkan wilayah lainnya.

"Alhamdulillah (harga) cabai Rp 28 ribu (per kilogram), cabai keriting merah yang hijau Rp 22 ribu, bawang Rp 32 ribu,” ujarnya.

Ia pun memantau kondisi harga beras dan harga telur di pedagang. Zulkifli Hasan memastikan stok minyak goreng curah yang sempat langka kini tersedia di Pasar Gedebage Bandung.

“Minyak curah banyak, berdrum-drum juga kemasan Rp 14 ribu per liternya," ungkapnya.

Disamping meninjau harga bahan pokok, Zulhas sapaan akrabnya membeli sejumlah komoditas dan langsung membagikan kepada masyarakat yang tengah berada di pasar. Ia membeli daging ayam, beberapa beras yang dijual oleh Bulog dengan berat masing-masing 5 kilogram, tempe dan minyak goreng curah merek minyakkita.

"Ini nanti dibagikan ya,” katanya.

Ia pun menyoroti harga kedelai masih tinggi yaitu Rp 13 kilogram per kilogram. Pemerintah terus berupaya dan optimis harga kedelai dapat turun.

 Salah seorang pedagang tempe di Pasar Gedebage Siti mengatakan harga tempe yang dijual ke masyarakat tidak naik. Sebab menaikkan harga tempe relatif berat untuk konsumen.

Oleh karena itu ia mencari solusi dengan cara mengurangi ukuran tempe. "Jadi pembeli juga sudah tahu sebenarnya kalau ukurannya memang sedikit demi sedikit jadi lebih kecil," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement