Selasa 03 Jan 2023 07:47 WIB

Incar Pasar India, Mendag Kejar Nilai Ekspor Nonmigas Rp 4.500 Triliun

Kinerja perdagangan sepanjang 2022 terus tumbuh signifikan.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ahmad Fikri Noor
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan di Pesantren Darul Arqom Patean, Kendal, Jateng, Kamis (29/12). Zulkifli menargetkan ekspor nonmigas pada 2023 dapat mencapai 289,76 miliar dolar AS atau sekitar Rp 4.508 triliun dengan kurs Rp 15.554 per dolar AS.
Foto: dok. istimewa
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan di Pesantren Darul Arqom Patean, Kendal, Jateng, Kamis (29/12). Zulkifli menargetkan ekspor nonmigas pada 2023 dapat mencapai 289,76 miliar dolar AS atau sekitar Rp 4.508 triliun dengan kurs Rp 15.554 per dolar AS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menargetkan ekspor nonmigas pada 2023 dapat mencapai 289,76 miliar dolar AS atau sekitar Rp 4.508 triliun dengan kurs Rp 15.554 per dolar AS. Zulhas mengatakan, kinerja perdagangan sepanjang 2022 terus tumbuh signifikan kendati dihadapi pada situasi perlambatan ekonomi dunia.

Hingga November 2022, total nilai ekspor telah mencapai 253,61 miliar dolar AS atau sekitar Rp 3.944 triliun. Negara tujuan utama ekspor nonmigas Indonesia tertinggi tertuju ke India, Filipina, Hongkong, Jepang dan Korea Selatan.

Baca Juga

"Ekspor nonmigas 2023 targetnya 289,76 miliar dolar AS dari sebelumnya yang baru sebesar 253 miliar dolar AS," katanya dalam konferensi pers secara virtual, Senin (2/1/2022).

Zulhas menyatakan, sepanjang tahun lalu perekonomian Indonesia tetap tumbuh di atas 5 persen di saat negara-negara maju seperti Amerika Serikat (AS), Cina, dan Uni Eropa mengalami perlambatan.

Untuk neraca perdagangan periode Januari-November 2022 mencatatkan surplus sebesar 50,59 miliar dolar AS. Ini merupakan rekor tertinggi sejak 2006 yang sebesar 39,73 miliar dolar AS.

Zulhas mengatakan, mulai tahun ini, pemerintah akan kembali memperluas pasar ekspor Indonesia. Kemendag menargetkan India menjadi mitra dagang strategis yang ditempuh melalui perdagangan bahan baku farmasi, teknologi, manufaktur, serta pendidikan.

"Sebenarnya India ini raksasa, tetapi kita sering memandang sebelah mata. Oleh karena itu kami ingin membangun perdagangan bilateral dengan India," kata dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement