Rabu 04 Jan 2023 06:23 WIB

Pertemuan Pimpinan KPU dan Muhammadiyah Tegaskan Pemilu tak Ditunda

KPU menyambangi kantor PP Muhammadiyah.

Rep: Febryan A/ Red: Muhammad Hafil
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir (tengah), Ketua KPU RI Hasyim Asyari.
Foto: Republika/Febryan. A
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir (tengah), Ketua KPU RI Hasyim Asyari.

IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Pimpinan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menemui Pimpinan Pusat Muhammadiyah terkait silaturahmi sekaligus audiensi di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (3/1/2023). Dalam pertemuan itu, sempat disinggung isu penundaan Pemilu 2024. 

Pertemuan itu dihadiri Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari dan enam komisioner KPU RI lainnya. Adapun PP Muhammadiyah yang hadir adalah Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Sekretaris Umum Abdul Mu'ti, dan Ketua Anwar Abbas. 

Baca Juga

Saat pertemuan tertutup itu hendak dimulai, Hasyim Asy'ari dan Haedar Nasir bersalaman terlebih dahulu sembari disorot kamera awak media. "Salaman ini artinya pemilu jadi, tidak ditunda, tidak ditambah," kata Haedar sembari tersenyum. 

Isu penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden terus muncul sepanjang tahun 2022. Isu itu awalnya dilontarkan pada awal 2022 oleh sejumlah menteri Jokowi dan tiga ketua umum partai yang tergabung dalam koalisi Pemerintahan Jokowi. 

Isu tersebut lantas timbul tenggelam seiring berjalannya waktu dan derasnya kritikan publik. Namun, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo kembali menyinggung isu tersebut pada awal Desember lalu. Jokowi diketahui telah berulang kali menegaskan bahwa dirinya patuh terhadap konstitusi terkait masa jabatan presiden. 

Terkait pertemuan dengan pimpinan Muhammadiyah ini, Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengatakan bahwa persamuhan ini merupakan bagian dari rangakaian agenda silaturahim audiensi KPU RI dengan pimpinan organisasi kemasyarakatan (Ormas). Dia tidak menjelaskan secara gamblang tujuan kegiatan ini. 

Hasyim hanya mengatakan bahwa pihaknya sudah mengajukan permohonan audiensi dengan pimpinan PBNU, Muhammadiyah, Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi), dan Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin). "Yang sudah respons awal untuk audiensi adalah PP Muhammadiyah dan PBNU," kata Hasyim lewat keterangan tertulisnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement