Rabu 04 Jan 2023 09:18 WIB

Tinjau Gempa, Wapres akan Serahkan Bantuan Baznas untuk Perbaikan Pesantren

Wapres akan tinjau langsung perbaikan fasilitas pesantren yang hancur akibat gempa

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Wakil Presiden Maruf Amin pagi ini meninjau langsung progres penanganan dampak gempa Cianjur, Rabu, (04/01/2023). Maruf akan menyerahkan sejumlah bantuan bantuan Baznas untuk perbaikan fasilitas pondok pesantren yang terdampak gempa berkekuatan 5,8 magnitudo tersebut.
Foto: BPMI Wasetpres
Wakil Presiden Maruf Amin pagi ini meninjau langsung progres penanganan dampak gempa Cianjur, Rabu, (04/01/2023). Maruf akan menyerahkan sejumlah bantuan bantuan Baznas untuk perbaikan fasilitas pondok pesantren yang terdampak gempa berkekuatan 5,8 magnitudo tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin pagi ini meninjau langsung progres penanganan dampak gempa Cianjur, Rabu (04/01/2023). Ma'ruf akan menyerahkan sejumlah bantuan Baznas untuk perbaikan fasilitas pondok pesantren yang terdampak gempa berkekuatan 5,8 magnitudo tersebut.

Bantuan diserahkan Ma'ruf di titik pertama peninjauan, yakni di Pesantren Al-Bahjah Cianjur, Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kebupaten Cianjur, Jawa Barat.

Di tempat ini, Wapres didampingi Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Bupati Cianjur Herman Suherman, dan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah Cianjur akan melakukan peninjauan renovasi akibat gempa dan menyerahkan langsung bantuan.

Selanjutnya, Ma'ruf beranjak ke Kampung Gunung Lanjung 2 RW 07, Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Di desa yang menjadi titik pusat gempa yang terjadi 21 November ini, Wapres melakukan peninjauan dan memberikan santunan ahli waris tahap dua secara simbolis kepada ahli waris korban meninggal dunia. Ada  total 480 ahli waris dengan nilai sebesar Rp 6,75 miliar.

Setelah itu, Wapres melanjutkan kunjungannya ke tempat relokasi hunian tetap Sirnagalih, Jalan Raya Cibeber, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Disini, Wapres akan memantau progres perkembangan pembangunan hunian tetap.

Gempa Cianjur telah menyebabkan 602 orang meninggal dunia, lima masih hilang dan 166.927 jiwa mengungsi. Gempa juga merusak infrastruktur dengan perincian 59.889 rumah rusak dengan kategori rusak berat sebanyak 14.581 unit, kategori rusak sedang ada 17.198 unit, dan 28.110 rusak ringan.

Sementara, gempa juga berdampak pada kerusakan di 281 rumah ibadah, 18 fasilitas kesehatan, 18 kantor/gedung dan 701 fasilitas pendidikan, baik sekolah maupun pesantren.

Pemerintah memberikan bantuan dana siap pakai (DSP) rumah rusak dengan tiga kategori, yakni Rp 15 juta untuk rumah rusak ringan, 30 juta rusak sedang dan 60 juta rusak berat. Realisasi penyaluran terbagi dua tahap sebanyak 1.964 unit untuk rusak berat, 2.543 rusak sedang, dan 3.809 rusak ringan. Saat ini 40 persen telah disalurkan ke rekening penerima manfaat, dan 60 persen akan diserahkan setelah progres pembangunan mencapai 40 persen.

Sedangkan untuk tahap kedua, untuk 2.499 unit rusak berat, rusak sedang sebanyak 4.834 unit, dan rusak ringan 9.412 unit. Realisasinya, saat ini sudah disalurkan ke rekening pemda dan selanjutnya data akan divalidasi oleh BNPB sebelum disalurkan ke rekening penerima manfaat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement