Rabu 04 Jan 2023 11:43 WIB

Ukraina dan Uni Eropa akan Gelar KTT Bulan Depan

Pertemuan itu bertujuan untuk membahas dukungan keuangan dan militer.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Ukraina dan Uni Eropa akan mengadakan pertemuan tingkat tinggi di Kiev pada 3 Februari. Kantor Kepresidenan Ukraina mengatakan, pertemuan itu bertujuan untuk membahas dukungan keuangan dan militer.
Foto: AP Photo/Carolyn Kaster
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Ukraina dan Uni Eropa akan mengadakan pertemuan tingkat tinggi di Kiev pada 3 Februari. Kantor Kepresidenan Ukraina mengatakan, pertemuan itu bertujuan untuk membahas dukungan keuangan dan militer.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Ukraina dan Uni Eropa akan mengadakan pertemuan tingkat tinggi di Kiev pada 3 Februari. Kantor Kepresidenan Ukraina mengatakan, pertemuan itu bertujuan untuk membahas dukungan keuangan dan militer.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy membahas rincian pertemuan tingkat tinggi dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dalam panggilan telepon pertamanya tahun ini. “Para pihak membahas hasil yang diharapkan dari KTT Ukraina-Uni Eropa yang akan diadakan pada 3 Februari di Kiev dan setuju untuk mengintensifkan pekerjaan persiapan,” kata Zelenskyy, dilaporkan Alarabiya, Selasa (3/1/2023).

Seorang juru bicara Presiden Dewan Eropa, Charles Michel tidak dapat mengkonfirmasi bahwa KTT itu akan berlangsung di ibukota Ukraina. Dia mengatakan, dia dan von der Leyen akan hadir dalam KTT itu. Menurutnya berbagai pemimpin negara Uni Eropa tidak akan hadir dalam konferensi tersebut. Pejabat Uni Eropa mengatakan, ada undangan khusus bagi Zelenskyy untuk mengunjungi Brussel.

Zelenskyy dan von der Leyen juga membahas program bantuan keuangan baru senilai 18 miliar euro ke Ukraina. Zelenskyy mendorong agar bantuan tahap pertama dikirim bulan ini.

Pada Desember, Uni Eropa membuka jalan untuk memberikan bantuan kepada Ukraina yang disebut "megadeal". Bantuan ini mencakup penerapan tarif pajak perusahaan global minimal 15 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement