Kamis 05 Jan 2023 12:47 WIB

BNPB Janjikan Bersihkan Puing Rumah di Cianjur dalam 40 Hari

Pemerintah mengerahkan 40 alat berat untuk pembersihan puing rumah di 16 kecamatan.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Agus Yulianto
Rumah warga yang hancur akibat gempa dan longsor di kawasan Cijendil, Kecamatan Cugenang, Cianjur.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Rumah warga yang hancur akibat gempa dan longsor di kawasan Cijendil, Kecamatan Cugenang, Cianjur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjanjikan membersihkn puing pascagempa Cianjur dapat selesai dalam waktu 40 hari. Diharapkan, pembangunan kembali rumah yang hancur dapat segera dilakukan.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengungkapkan, hingga Rabu (4/1/2023), sudah ada lebih dari seribu rumah yang telah dibersihkan. Setelah pembersihan selesai, lanjut Suharyanto, maka warga dapat membangun kembali rumahnya di lokasi yang sama atau insitu, khususnya bagi mereka yang telah mendapat rekomendasi untuk tidak harus direlokasi.

Baca Juga

"Fokus satu bulan atau 40 hari terakhir ini kita bersihkan puing-puing rumah. Sekarang yang sudah dibersihkan ini hampir seribu rumah. Nanti begitu sudah bersih, secara paralel akan dibangun kembali rumah-rumah yang tidak relokasi. Yang insitu, yang tidak harus pindah,” kata Suharyanto.

Dalam proses pembersihan puing hingga pembangunan rumah kembali, Suharyanto mengatakan bahwa pemerintah telah membentuk satgas khusus yang terdiri dari unsur TNI, Polri, Kementerian PUPR dan lembaga terkait lainnya berjumlah 2.500 personel. Sampai hari ini, seluruh personel itu terus membantu masyarakat membersihkan puing.

"Akan dilaksanakan oleh masyarakat sendiri dibantu TNI, Polri. Sudah ada satgas berjumlah 2.500 orang. Tiap hari membantu masyarakat membersihkan puing,” ungkap Suharyanto.

Selain personel, pemerintah juga telah mengerahkan lebih dari 40 alat berat untuk mempercepat proses pembersihan puing di 16 kecamatan. Hal itu dilakukan karena pembersihan puing rumah dan bangunan yang hancur tidak dapat dilakukan tanpa alat berat.

"Menggunakan alat berat. Puing kan tidak bisa hanya pakai tangan. Alat berat per hari ini sudah ada sebanyak 40 alat berat tersebar di 16 kecamatan,” jelas Suharyanto.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement