Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Fitalia Bunga Fandila

Komunikasi Antar Budaya untuk Menunjukan Ciri Khas Suporter Piala Dunia Qatar 2022

Gaya Hidup | Friday, 06 Jan 2023, 22:31 WIB

Piala Dunia 2022 yang dilaksanakan di Qatar sudah dimulai sejak 20 November. Semua mata pencinta sepakbola dapat dipastikan tertuju ke ajang tersebut dan antusiasme Suporter dari Berbagai Negara mulai berdatangan untuk memberikan dukungan kepada timnas kebanggaan mereka di Kota Doha. Suporter setiap negara yang menghadiri Piala Dunia 2022 memiliki gaya dan budaya masing-masing. Kita bisa melihat langsung karakteristik fans dari setiap negara pun berbeda. Budaya menciptakan adanya keanekaragaman yang membuat dunia ini berwarna. Linton (1945) (dalam Muchtar, dkk., 2016, h.133) mengatakan bahwa budaya adalah konfigurasi perilaku manusia dari elemen masyarakat yang ditranformasikan. Menurut Liliweri (2002) (dalam Afdhilah, 2019, h.11) ada beberapa konsep yang berkaitan dengan komunikasi antarbudaya. Berikut konsep yang ada kaitannya dengan artikel ini antara lain sebagai berikut:

1. Etnik atau sering disebut kelompok etnik adalah sebuah himpunan manusia (subkelompok manusia) yang dipersatukan oleh suatu kesadaran atas kesamaan sebuah kultur atau subkultur tertentu, atau karena kesamaan sebuah kultur atau subkultur tertentu, atau karena kesamaan ras, agama, asal-usul bangsa, bahkan peran dan fungsi tertentu.

2. Ras adalah suatu himpunan manusia (subkelompok orang) dari suatu masyarakat yang dicirikan oleh kombinasi karakteristik fisik, genetika keturunan, atau kombinasi dari faktor-faktor tersebut yang memudahkan kita untuk membedakan subkelompok itu dengan kelompok yang lain.

3. Komunikasi intrabudaya (sering dianggap situasi antarbudaya yang paling lemah) adalah komunikasi diantara para anggota yang berbudaya sama. Komunikasi intrabudaya meliputi semua bentuk komunikasi antar anggota suatu etnik / ras, atau komunikasi oleh siapa saja yang berkebudayaan sama.

Oleh sebab itu budaya menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi komunikasi sosial yang dilakukan oleh manusia kepada sesamanya. Budaya menciptakan adanya ciri khas komunikasi setiap orang. Budaya juga bahkan menciptakan sebuah kebiasaan yang mempengaruhi seseorang ketika akan melakukan komunikasi kepada sesamanya.

Contohnya Suporter Jepang

Sumber gambar: https://cms.disway.id/uploads/ea74259edbf3779d326f867ebfed9560.jpg
Sumber gambar: https://cms.disway.id/uploads/ea74259edbf3779d326f867ebfed9560.jpg

Orang Jepang dijuluki sebagai suporter sepak bola yang paling perhatian di dunia, karena mereka kerap membersihkan area stadion usai pertandingan. Apakah saat mereka menang atas Jerman, atau kalah dari Kosta Rika, fans asal Jepang tetap bersih-bersih usai pertandingan, dan sangat sopan. Suporter Jepang yang memiliki tiket laga pembuka antara Qatar kontra Ekuador dan bukan negara mereka yang bertanding, bahkan tetap bersih-bersih stadion usai pertandingan. Menjaga kebersihan juga sudah menjadi budaya bagi masyarakat Jepang. Salah satu kebudayaan jepang yang sangat mempengaruhi terciptanya budaya bersih yaitu agama Shinto sebagai kepercayaan asli negara Jepang. Di dalam agama Shinto kesucian merupakan hal yang sangat diutamakan dalam segala aspek kehidupan. Tidak hanya bersih-bersih supporter jepang

Namun pelatih Jepang, Hajime Moriyasu menjadi salah satu sosok paling tegar dalam menerima kekalahan atas tim asuhannya. Di tengah momen isak tangis tersebut, Moriyasu berjalan ke depan tribun pendukung jepang dan kemudian membungkuk. Dalam kebudayaan Jepang, gerakan membungkuk yang dilakukan Moriyasu disebut Seikerei atau membungkuk dengan sudut 90 derajat. Seikerei adalah ungkapan dari seseorang untuk memohon maaf dan mengungkapkan rasa terima kasih.

Contoh Suporter lainnya yang menunjukkan kebudayaan mereka

Doha Dabke vs Tarian Samba Brasil

Ini pertandingan persahabatan antara tarian suporter Arab dan Brasil di luar sebuah stadion di Doha. Aksi tarian dabke versus samba Brasil ini bahkan sempat tersebar luas di dunia maya. Dabke merupakan tarian rakyat yang berasal dari Mediterania Timur, dan sekarang kerap dilakukan di pesta-pesta pernikahan negara-negara Teluk. Sedangkan samba, sudah pasti tahu dong!

Line Dancing Beri Suporter Meksiko Semangat Tambahan

Fans Meksiko termasuk yang tak pernah bisa menahan diri saat mereka menghadiri sebuah pertandingan sepak bola. Mereka lakukan flashmob dadakan, yang harus diakui menarik dan melibatkan lebih dari 100 suporter asal Meksiko tersebut. Aksinya, menggelar tarian tradisional mereka. Aksi fans Meksiko ini juga membuat banyak suporter lain yang langsung menjepretkan kamera mereka. Warga Meksiko terbang ke Qatar dengan menempuh jarak lebih dari 10 ribu kilometer, dan aksi mereka sangat menyenangkan untuk ditonton.

Suporter Kamerun mengenakan pakaian kebudayaan

Sumber gambar: https://img-s-msn-com.akamaized.net/tenant/amp/entityid/AA14wVX3.img
Sumber gambar: https://img-s-msn-com.akamaized.net/tenant/amp/entityid/AA14wVX3.img

Suporter Kamerun bernama Armand Ndjiago ini total dalam mendukung Timnas Kamerun saat melawan Swiss kemaren. Dia datang dengan mengenakan pakaian dengan motif-motif tradisional lengkap dengan aksesoris dan topinya. Kostum nyentrik yang dipakainya menarik perhatian. Banyak suporter dari berbagai negara yang memintanya untuk berfoto bersama.

Pentingnya Komunikasi Antar Budaya

Maka dari itu komunikasi antar budaya menjadi sebuah komponen yang penting, karena komunikasi antar budaya menjadi penghubung ketika manusia dari berbagai daerah bersatu di suatu tempat. Alo Liliweri (2003) (dalam Muchtar, dkk., 2016, h. 113) mengatakan bahwa komunikasi antar budaya adalah interaksi yang dilakukan oleh beberapa pribadi yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda. Komunikasi antar budaya juga di dalamnya mengungkapkan dua budaya yang berbeda dan saling berkomunikasi.

Fitalia Bunga Fandila

Komunikasi Antar Budaya

Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Jakarta

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image