Ahad 08 Jan 2023 10:03 WIB

Wapres Pesan Persiapan Haji Harus Matang Jika Kuota Kembali Normal

Saudi berencana menormalisasikan penyelenggaraan ibadah haji pada 2023.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Friska Yolandha
Wakil Presiden Maruf Amin meminta Kementerian Agama memastikan persiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2023 lebih matang.
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Wakil Presiden Maruf Amin meminta Kementerian Agama memastikan persiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2023 lebih matang.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta Kementerian Agama memastikan persiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2023 lebih matang. Ini karena Pemerintah Arab Saudi akan menormalisasikan penyelenggaraan ibadah haji pada 2023, termasuk mengembalikan kuota jamaah haji Indonesia seperti sebelum pandemi.

"Kita sekarang harus sudah menyiapkan diri untuk memberangkatkan jamaah sejumlah paling tidak ya 210 ribu itu. Sesuai dengan kuota, bahkan bisa mungkin lebih. Itu menyangkut masalah penanganan haji itu bukan masalah gampang ya," kata Kiai Ma'ruf usai menghadiri peringatan Haul Akbar ke-51 Mama KH Tubagus Muhammad Falak Abbas di Komplek Pesantren Al Falak di Pagentongan, Bogor, Sabtu (7/1/2023).

Baca Juga

Ma'ruf juga mendukung rencana pengembalian kuota ibadah haji pada 2023 seperti sedia kala. Menurutnya, pengembalian kuota sudah waktunya karena kondisi Covid-19 telah mereda.

"Kalau soal kuota haji saya kira pada saatnya memang harus kembali. Karena kalau sudah keadaan normal itu kan kembali ke normal," kata Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Selain itu, Ma'ruf menyinggung penetapan Biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) atau ongkos naik haji (ONH) agar lebih rasional. Sebab, penetapan ONH jauh lebih kecil dari biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) sehingga membuat jumlah subsidi biaya ibadah haji cukup besar.

"Ongkosnya supaya lebih rasional. Karena jangan sampai subsidinya itu terlalu besar sehingga nanti dana haji itu kemudian tergerus habis (dana) pokoknya. Kalau (dana) pokoknya habis itu akan menyulitkan yang ke belakang. Karena itu harus dirasionalisasi sesuai dengan, supaya tetap berkelanjutan, jadi sustainabilitynya harus dijaga," ujarnya.

Sebelumnya, Pemerintah Arab Saudi berencana menormalisasikan penyelenggaraan ibadah haji pada 2023 setelah transisi pandemi Covid-19. Rencananya, kuota jamaah haji Indonesia akan dipulihkan seperti sebelum pandemi.

Sebagaimana diketahui, pada 2019 Indonesia mendapatkan kuota 214 ribu jamaah haji. Jumlah sebanyak itu dipangkas hingga separuh pada masa Covid-19 mewabah. Akibatnya, hanya 100.051 jamaah haji yang diberangkatkan pada 2022. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement