Senin 09 Jan 2023 00:15 WIB

Diduga Lecehkan Islam dengan Lukisan Nabi Muhammad, Dosen ini Dipecat

Lukisan Nabi Muhammad sangat dilarang oleh Islam.

Universitas Hamline. Pada Januari 2023 kampus ini dihebohkan dengan adanya kegiatan islamfobia berupa dosen yang menunjukkan lukisan Nabi Muhammad SAW.
Foto: Youtube
Universitas Hamline. Pada Januari 2023 kampus ini dihebohkan dengan adanya kegiatan islamfobia berupa dosen yang menunjukkan lukisan Nabi Muhammad SAW.

REPUBLIKA.CO.ID, MINNESOTA -- Seorang dosen bernama Erika Lopez Prater diberhentikan dari pekerjaannya sebagai dosen di Universitas Hamline Minnesota. Hal itu disebabkan karena dalam sebuah sesi perkuliahan, wanita itu menunjukkan lukisan Nabi Muhammad SAW.

Setelah kuliah selesai, sejumlah mahasiswa mengadukan hal tersebut kepada pihak pengelola kampus. Hal itu juga didukung oleh komunitas Muslim yang ada di sana. Semuanya berpandangan bahwa dosen tadi telah melakukan tindakan berbau islamfobia. Pihak kampus kemudian merespons hal tersebut dengan memberhentikan Erika dari status sebagai dosen. Pihak kampus menganggap tidak lagi memerlukan jasa Erika.

Kebijakan pemberhentian Erika ditempuh dengan alasan, banyak Muslim menganggap penggambaran wajah Nabi Muhammad dilarang oleh Islam. Pihak kampus memandang harus menjaga keselamatan dan kenyamanan belajar di kampus, bagi mahasiswa Muslim dan keyakinan lainnya. 

Baca juga : Yordania Cetak Uang Baru dengan Gambar Raja di Sebelah Masjid Al Aqsa

Pemecatan Erika mengundang respons dari berbagai kalangan di kampus tersebut. Ada yang memandang bahwa kebijakan itu tidak mencerminkan kebebasan akademik di kampus. Namun pihak kampus tetap berpendirian pada upaya menjaga toleransi dan ketenangan belajar bagi semua pihak, termasuk mahasiswa dan civitas akademika dari kalangan Muslim.

Hamline adalah perguruan tinggi swasta di daerah Saint Paul, Minnesota. Berdiri sejak 1854, universitas ini terkenal dalam bidang pembelajaran dan pelayanan eksperimental. Perguruan tinggi ini sudah menelurkan banyak tokoh dari berbagai negara.

Kabar itu diberitakan oleh New York Times pada 8 Januari 2023. Informasi itu juga dibenarkan oleh pihak rektorat perguruan tinggi tersebut.

Baca juga : Senator Abdul Kholik: Biaya Haji Harus Jangan Memberatkan Para Calon Jamaah

Pada tahun 2020, Republika pernah memberitakan informasi mengenai gambar Nabi Muhammad yang terjadi di Prancis. Meski dikecam berbagai pihak, aksi ini dibela oleh Presiden Prancis Emanuel Macron.

Upaya menggambar Nabi Muhammad adalah bagian dari kampanye kebencian terhadap Islam atau islamfobia. Hal tersebut mengakibatkan banyak Muslim akan dikecewakan, bahkan memunculkan amarah mereka.

Para ulama telah ber-ijma' tentang haramnya melukis wajah Rasulullah SAW, apapun alasannya, bahkan meskipun tujuannya mulia. Dasarnya adalah sama sekali tidak ada dasar atau dalil dan bukti yang kuat menunjukkan gambar Nabi Muhammad seperti wujud asli. 

Baca juga : Pemprov DKI akan Terapkan Jalan Berbayar untuk Atasi Kemacetan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement