Selasa 10 Jan 2023 15:56 WIB

Forum Kerukunan Umat Beragama Diharap Sukseskan Penyelenggaraan Tahapan Pemilu 2024

Indonesia memiliki tingkat keragaman masyarakat yang sangat tinggi.

Webinar bertajuk Pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dalam Mendukung Sukses Penyelenggaraan Pemilu 2024 yang Aman, Damai dan Harmoni secara virtual, Senin (9/1/2023).
Foto: Dok Republika
Webinar bertajuk Pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dalam Mendukung Sukses Penyelenggaraan Pemilu 2024 yang Aman, Damai dan Harmoni secara virtual, Senin (9/1/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (Ditjen Politik dan PUM) Kemendagri menggelar Webinar bertajuk “Pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dalam Mendukung Sukses Penyelenggaraan Pemilu 2024 yang Aman, Damai dan Harmoni” secara virtual, Senin (9/1/2023).

Webinar tersebut menghadirkan Narasumber kompeten di bidangnya, antara lain Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama Sekertariat Jenderal Kementerian Agama, Wawan Junaidi. Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja. Ketua KPU RI, Hasyim Asy’ari. Direktur Ketahanan Ekonomi Sosial dan Budaya (Ekososbud) Ditjen Politik dan PUM Kemendagri yang sekaligus merupakan Staf Ahli Mendagri, La Ode Ahmad. Hadir pula dalam webinar ini, Sekda Provinsi, Kabupaten/Kota se-Indonesia. Kapala Kantor Kementerian Agama Provinsi, Kabupaten/Kota seluruh Indonesia.

Dalam sambutannya membuka webinar, Dirjen Politik dan PUM Kemendagri, Bahtiar mengatakan, pengetahuan tentang perkembangan tahapan Pemilu di Indonesia patut di sebarluaskan kepada seluruh masyarakat Indonesia. Saat ini sedang berlangsung tahapan untuk merekrutmen calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) sebagai representasi daerah provinsi yang diatur dalam konstitusi maupun Undang-Undang pelaksanaan dan penyelenggara pemilu 2024.

“Bahwa membangun Pemilu yang baik berkualitas, baik dari sisi proses maupun hasil tentu dibutuhkan ekosistem yang baik. Potensi-potensi kerawanan Pemilu harus kita lihat sebagai tantangan yang harus diatasi bersama. Karena masalah-masalah kepemiluan ini bukan hanya soal-soal elektoral tetapi justru banyak sekali masalah-masalah diluar masalah elektoral diluar jangkauan penyelenggara Pemilu dalam hal ini KPU, Bawaslu, dan DKPP," ujar Bahtiar.

“Bagaimana menyiapkan masyarakat untuk kembali memiliki kepedulian dan berpatisipasi dalam seluruh tahapan Pemilu 2024. Bentuk partisipasinya dari waktu ke waktu diharapkan lebih baik mengahdirkan kondisi yang aman dalam prosesnya, bergembira, riang, damai dan harmoni," tambah Bahtiar.

Ditjen Politik dan PUM Kemendagri melalui Direktorat Ekososbud berkomitmen terus menjalankan tugas-tugas negara dalam menyelenggarakan urusan di bidang Politik dan Pemerintahaan Umum. Bentuk komitmen itu salah satunya mendukung agenda nasional yakni menyukseskan penyelenggaraan Pemilu yang tahapannya telah berjalan.

Indonesia memiliki tingkat keragaman masyarakat yang sangat tinggi ditengah heterogenitas Bangsa peran FKUB dianggap sangat strategis untuk menjaga stabilitas daerah dan hal tersebut akan semakin penting menjelang Pemilu 2024.

Dirjen Politik dan PUM Kemendagri, Bahtiar juga menyampaikan bahwa di era digital dan teknologi yang berkembang pesat sekarang ini, derasnya arus informasi sudah tidak terbendung dan hal ini sangat rentan terjadinya gesekan-gesekan bahkan perpecahan akibat informasi yang acap kali tidak berdasar ataupun bisa disebut informasi tersebut hoaks.

Disinilah peran vital FKUB sebagai penghubung, penyelaras kemudian juga sebagai penyejuk dalam kehidupan bermasyarakat dan beragama.

“Tantangan kita terbesar dan seluruh dunia hari ini adalah kita dihadapkan pada era baru, teknologi digital. Handphone (HP), Laptop dan alat-alat digital dikelola dengan teknologi yang disebut Algoritma. Algoritma ini mendikte kita untuk menerima sebuah informasi. Sekali kita membuka media sosial dan segala macam pasti informasi selalu diberikan kepada kita, baik informasi positif maupun informasi negatif. Jadi pemikir-pemikir dunia hari ini sudah mulai resah bahwa lama-lama manusia di dikte oleh teknologi”. pungkas Bahtiar.

“Ini menjadi tantangan di kepemiluan, semua orang berlomba-lomba mencari perhatian melalui media sosial. Seringkali soal-soal kerukunan, sosial, dan keagamaan di seluruh Dunia itu diganggu atau terganggu oleh faktor karena diawali dari teknologi”. tambah Bahtiar.

“Tantangan- tantangan ini harus kita komunikasikan, karena kecepatan kita menangani masalah-masalah terutama di teknologi, tidak sebanding kemampuan kita dengan kecepatan mengatasinya. Peran FKUB yang mengelola kebangsaan dengan latar belakang keagamaan tentu sangat penting sekali. FKUB menjadi prioritas untuk menjadi mitra strategis penyelenggara pemilu dan bagaimana menghadirkan lingkungan sosial politik yang baik untuk menuju pemilu yang berkualitas di 2024," tutup Bahtiar.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement