Selasa 10 Jan 2023 17:39 WIB

Pangandaran Diguncang Gempa, BPBD: Tak Ada Laporan Kerusakan

Gempa tak dirasakan karena kekuatannya relatif kecil dan jaraknya jauh dari daratan.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Gita Amanda
Gempa Bumi - Ilustrasi.  Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 4,3 mengguncang Kabupaten Pangandaran, Selasa (10/1/2023).
Foto: EPA/NESTOR BACHMANN
Gempa Bumi - Ilustrasi. Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 4,3 mengguncang Kabupaten Pangandaran, Selasa (10/1/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 4,3 mengguncang Kabupaten Pangandaran, Selasa (10/1/2023). Berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) gempa bumi itu berpusat di wilayah laut dengan jarak 75 kilometer arah barat daya dari Kabupaten Pangandaran.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran, Kustiman, mengatakan, guncangan gempa bumi itu cenderung tak dirasakan oleh masyarakat. Pasalnya, kekuatan gempa itu relatif kecil dan jaraknya jauh dari daratan.

"Guncangan seperti truk lewat saja, jadi tak banyak yang terasa. Tidak ada kepanikan," kata dia saat dikonfirmasi Republika, Selasa sekitar pukul 17.00 WIB.

Kustiman mengatakan, hingga saat ini belum ada laporan kerusakan akibat gempa bumi tersebut. Namun, BPBD Kabupaten Pangandaran akan terus melakukan pemantauan.

"Mudah-mudahan tidak ada apa-apa," ujar dia.

Ia mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terbawa informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Ia memastikan, hingga saat ini kondisi di Kabupaten Pangandaran aman.

Berdasarkan informasi BMKG, gempa bumi itu terjadi pada Selasa pukul 16:23:19 WIB. Berdasarkan hasil analisis, gempa bumi ini berkekuatan M 4,3 dengan episenter terletak pada koordinat 8.11 LS dan 107.95 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 75 kilometer arah barat daya Kabupaten Pangandaran di kedalaman 26 kilometer. 

 

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, BMKG menyatakan gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Subduksi Lempeng Indo-Australia dengan Eurasia. BMKG memastikan gempa bumi itu tak berpotensi tsunami.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement