Rabu 11 Jan 2023 19:08 WIB

Teknologi Jadi Sarana Utama Kelola Urusan Haji

Inisiatif Makkah mengubah prosedur tradisional jadi transaksi elektronik yang mudah.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Umat Islam berjalan keluar masjid usai melaksanakan ibadah Shalat Dzuhur di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Kamis (27/10/22). Teknologi Jadi Sarana Utama Kelola Urusan Haji
Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
Umat Islam berjalan keluar masjid usai melaksanakan ibadah Shalat Dzuhur di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Kamis (27/10/22). Teknologi Jadi Sarana Utama Kelola Urusan Haji

IHRAM.CO.ID, JEDDAH -- Wakil Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Abdelfattah Mashat menyampaikan teknologi menjadi sarana utama dalam mengelola pekerjaan haji. Dia juga menekankan Arab Saudi memiliki infrastruktur teknis yang besar.

Mashat menyampaikan hal tersebut dalam sesi di Haji Expo, konferensi dan pameran layanan Haji dan Umrah yang diadakan di Jeddah dari 9-12 Januari 2023. Dia mengatakan, ada lebih dari 35 entitas pemerintah dan swasta yang bekerja dalam sistem yang kompleks untuk melayani para peziarah.

Baca Juga

Mereka bekerja memanfaatkan teknologi dengan berbagai cara yang memungkinkan jamaah melayani diri mereka sendiri dalam waktu singkat. Inisiatif Makkah telah menyediakan semua prosedur verifikasi karena jamaah telah dapat memasuki Arab Saudi secara langsung tanpa hambatan.

Mashat menuturkan, inisiatif Makkah mengubah prosedur tradisional menjadi transaksi elektronik yang mudah bagi jamaah sebelum dan sesudah kedatangan. Ia menambahkan, digitalisasi transaksi telah menyediakan data yang sangat besar yang akan digunakan untuk memprediksi masa depan dan mengembangkan layanan.

Mashat mengungkapkan, lebih dari 70 ribu jamaah haji telah mendaftar di platform jamaah domestik. Kementerian juga sudah menyediakan layanan pembayaran cicilan untuk memfasilitasi mereka yang ingin menunaikan haji.

Dirjen Paspor (Jawazat) Letnan Jenderal Sulaiman Al-Yahya membenarkan rencana Haji 1444 H telah disetujui. Direktorat mempelajari setiap tahun semua rencana haji sebelumnya untuk mendapatkan keuntungan dari musim lalu.

Yahya menyampaikan akan ada tim lapangan di daerah jamaah haji untuk memantau ciri-ciri vital sidik jari ulang bila belum jelas ciri-cirinya. Hal ini guna memudahkan identifikasi calon jamaah.

Direktur Pusat Penerangan Nasional Esam Al-Wagait menyampaikan, pusat tersebut menyediakan layanan teknis di pelabuhan bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Paspor (Jawazat) dan Otoritas Zakat, Pajak dan Bea Cukai (ZATCA). Pusat ini juga menyediakan sistem elektronik, perangkat biometrik, dan semua informasi jamaah seperti visa dan izin.

Al-Wagait mengatakan ada lebih dari 45 sirkuit jaringan di pelabuhan dan 820 stasiun kerja bagi karyawan untuk melayani orang yang melewati pelabuhan tersebut. Layanan pengurusan izin haji, mobil, dan pekerja pada musim haji disediakan melalui aplikasi layanan Tawakkalna.

Gubernur Digital Government Authority (DGA) Eng. Ahmed Mohammed Al-Suwaiyan menyatakan, sebagian besar transaksi pemerintahan kini telah menjadi elektronik. DGA  mempersingkat 160 juta kunjungan dan diarahkan hanya ke Kementerian Dalam Negeri. Ini menghemat lebih dari 17 miliar riyal Saudi untuk pemerintah dan penerima manfaat. Lebih dari 750 ribu visa umroh telah dikeluarkan sejak awal tahun ini.

Al-Suwaiyan menegaskan, prioritas DGA adalah menggabungkan 36 platform di sektor haji ke dalam platform Nusuk yang menyediakan 121 layanan berbeda antara sektor bisnis dan individu. Platform Nusuk telah mencapai integrasi antara lebih dari 50 entitas pemerintah, 10.000 entitas di sektor bisnis, dan ribuan penyedia layanan.

Baca juga: Ustadz Fahmi Salim Jelaskan Pegunungan Makkah Menghijau Jadi Tanda Kiamat

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement