Kamis 12 Jan 2023 09:13 WIB

Intip Pilihan Saham Berpotensi Cuan untuk Dikoleksi Jelang Pemilu

Investor bisa menangkap peluang cuan dari sentimen pemilu.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Lida Puspaningtyas
Warga memasukkan surat suara ke dalam kotak suara usai menggunakan hak pilihnya pada Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di TPS 06 Desa Pamekaran, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Rabu (20/10). Sebanyak 49 desa yang berada di 24 kecamatan di Kabupaten Bandung melaksanakan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) secara serentak setalah tertunda sejak Juli 2021 akibat pandemi Covid-19. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Warga memasukkan surat suara ke dalam kotak suara usai menggunakan hak pilihnya pada Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di TPS 06 Desa Pamekaran, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Rabu (20/10). Sebanyak 49 desa yang berada di 24 kecamatan di Kabupaten Bandung melaksanakan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) secara serentak setalah tertunda sejak Juli 2021 akibat pandemi Covid-19. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hajatan akbar demokrasi pemilihan umum (pemilu) yang akan digelar pada 2024 mendatang akan mewarnai pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang 2023. Investor pun bisa menangkap peluang cuan dari sentimen tersebut.

Secara historis performa IHSG satu tahun sebelum diselenggarakan pemilihan umum (pemilu) presiden dalam tiga periode terakhir sebagian besar ditutup menguat, misalnya pada pemilu periode 2009, 2014 dan 2019 IHSG mengalami penguatan masing masing 13,2 persen, 10,9 persen dan 7,7 persen.

Baca Juga

"Kami melihat IHSG berpotensi bergerak di atas level 7.000-7.200 di tahun 2023," menurut Financial Expert Ajaib Sekuritas Chisty Maryani dan Ratih Mustikoningsih dalam risetnya dikutip Kamis (12/1/2023).

Beberapa sektor pilihan berpeluang untuk mengalami akselerasi di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global saat ini hingga beberapa periode ke depan. Chisty dan Ratih melihat sektor keuangan, metal mining dan consumer, dan telekomunikasi cukup memiliki prospek dan ketahanan yang baik.

1. Sektor Keuangan

Sektor keuangan menjadi sektor yang berpotensi diuntungkan sejalan dengan daya beli masyarakat yang masih kokoh. Hal ini tercermin pada pertumbuhan penyaluran kredit secara nasional pada November 2022 tumbuh 10,8 persen YoY dan diproyeksikan masih akan berlanjut seiring dengan akselerasi pertumbuhan ekonomi domestik.

Adapun secara historis satu tahun sebelum diselenggarakannya pemilu sektor keuangan selalu mengalami penguatan, misalnya pada pemilu tahun 2009, 2014 dan 2019. Saham sektor keuangan yang bisa menjadi pilihan seperti BBCA dan BBRI.

2. Sektor Consumer

Sektor konsumen primer berpotensi menguat pada 2023 terdorong dari beberapa faktor, diantaranya, daya beli masyarakat yang cukup resilient, kenaikan upah minimum pada tahun 2023, kenaikan anggaran subsidi dari pemerintah, dan efek domino menjelang tahun politik 2024.

Selain itu, kinerja sektor ini akan didukung penurunan harga komoditas yang dapat memperbaiki margin laba yang sempat tergerus akibat kenaikan beban pokok produksi. Beberapa saham unggulan Ajaib Sekuritas di sektor ini antara lain INDF dan AMRT.

3. Sektor Metal Mining

Perppu No.2 tahun 2022 tentang Cipta Kerja diproyeksikan akan membawa investasi langsung ke Indonesia salah satunya untuk meningkatkan hilirisasi mineral logam. Optimisme ini sejalan dengan Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang menaikkan target investasi di 2023 sebesar 16,7 persen menjadi Rp 1.400 triliun dari Rp 1.200 triliun di 2022.

Aktivitas industri manufaktur China yang kian menguat akibat pelonggaran Zero Covid Policy juga meningkatkan permintaan pada sektor ini. Sementara itu, komoditas emas dapat menjadi pilihan ditengah permintaan yang berpotensi meningkat sebagai aset safe haven di tengah ketidakpastian ekonomi global. Saham komoditas yang layak dikoleksi antara lain MDKA dan ANTM.

4. Sektor Telekomunikasi

Sektor telekomunikasi menjadi sektor menarik menjelang pemilu, dimana trafik pengguna layanan internet akan meningkat. Pasalnya platform online digunakan sebagai ruang publik untuk menyalurkan aspirasi. Berdasarkan historis sektor telekomunikasi menguat pada satu tahun sebelum pemilu.

Sementara itu, sektor ini juga memiliki prospek baik di tengah penetrasi internet yang terus tumbuh. Hal ini tercermin dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat 62,10 persen populasi di Indonesia telah mengakses internet hingga tahun 2021, naik dibanding 2020 sebesar 53,73 persen dari total populasi. Saham yang bisa menjadi pilihan yaitu EXCL dan ISAT.

Baca juga : Kumpulkan Direksi, Erick Wanti-wanti Pengelolaan Dana Pensiun BUMN

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement