Jumat 13 Jan 2023 15:02 WIB

Capaian Masih Rendah, DPRD DIY Desak Percepat Vaksinasi Remaja 

Pelaksanaan percepatan vaksinasi remaja bisa dilakukan di sekolah-sekolah.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Tenaga kesehatan mengisi tabung suntikan sebelum menyuntikan vaksin booster atau vaksin penguat  (ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Tenaga kesehatan mengisi tabung suntikan sebelum menyuntikan vaksin booster atau vaksin penguat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- DRPD DIY meminta agar Pemerintah Daerah (Pemda) DIY untuk mempercepat vaksinasi Covid-19 bagi remaja, terutama dosis ketiga atau booster. Hal ini mengingat capaian vaksinasi remaja di DIY masih sangat rendah.

"Masih memprihatinkan (capaian vaksinasi) kategori remaja yang baru 11,13 persen. Komisi A memandang karena angka vaksinasi baru 11,13 persen, maka kita mendesak pemda agar segera melakukan percepatan vaksinasi," kata Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto di DPRD DIY, Kota Yogyakarta, Jumat (13/1/2023).

Percepatan vaksinasi remaja dinilai penting mengingat kelompok tersebut juga rentan terhadap penyebaran Covid-19. Hal ini mengingat pembelajaran tatap muka sudah berjalan di DIY.

"Mahasiswa dan pelajar sudah tatap muka, dan saya harapkan bisa berjalan dengan baik dengan didukung vaksinasi," ujar Eko.

Terlebih, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) juga sudah dicabut oleh pemerintah pusat. Tentunya, pencabutan PPKM juga membuat kegiatan masyarakat sudah berjalan normal seperti sebelum pandemi Covid-19.

Ia pun menyarankan, percepatan vaksinasi terhadap remaja dapat dilakukan di sekolah-sekolah. Pelaksanaan di sekolah juga memudahkan pelajar untuk mengakses vaksinasi dengan mudah.

"Saran kita, untuk percepatan vaksinasi remaja bisa dilakukan di sekolah-sekolah atau gabungan sekolah," jelasnya.

Menurutnya, pelaksanaan vaksinasi ini dapat dilakukan pada waktu yang memungkinkan, dengan tetap tidak mengganggu proses belajar mengajar.

"Bisa pada jam-jam yang memungkinkan tidak mengganggu proses belajar mengajar di sekolah. Misalnya dilakukan di saat jam istirahat, itu memungkinkan, atau dilakukan setelah proses belajar mengajar selesai," tambahnya.

Selain itu, Eko juga meminta Pemda DIY turut melakukan percepatan vaksinasi lansia. Baik itu booster pertama (dosis ketiga) maupun booster kedua (dosis keempat).

"Lansia ini masih kecil angkanya, (percepatan vaksinasi lansia) juga untuk menyikapi PPKM yang sudah dicabut," ujar dia.

Pasalnya, capaian vaksinasi booster pertama dan kedua untuk lansia di DIY juga masih di bawah 50 persen. Berdasarkan data per 12 Desember, katanya, booster pertama untuk lansia baru di angka 40,47 persen.

"Sedangkan dosis keempat (booster kedua) lansia di DIY baru di angka 2,27 persen," kata Eko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement