Jumat 13 Jan 2023 17:48 WIB

Wapres Ingatkan Ulama Jangan Jadi 'Kompor' Saat Pemilu

Wapres mengingatkan soal potensi terjadinya konflik di Pilpres 2024.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Agus Yulianto
Wakil Presiden Maruf Amin saat menghadiri acara Ijtima Ulama Nusantara di Hotel Millennium di Jakarta, Jumat (13/1/2023).
Foto: Fauziah Mursid/Republika
Wakil Presiden Maruf Amin saat menghadiri acara Ijtima Ulama Nusantara di Hotel Millennium di Jakarta, Jumat (13/1/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta para ulama dan kiai mengambil bagian menjaga keutuhan umat dalam Pemilu 2024. Kiai Ma'ruf mengingatkan, agar para ulama dan kiai tidak menjadi 'kompor' yang dapat memecahkan belah umat saat Pemilu.

"Ulama dimana pun, di partai manapun, tetap ya itu dia menjaga keutuhan bangsa dan negara, jangan menjadi kompor yang kemudian justru membelah bangsa ini menjadi bangsa yang bermusuhan," ujar Ma'ruf usai menghadiri acara Ijtima Ulama Nusantara di Hotel Millennium di Jakarta, Jumat (13/1/2023).

Baca Juga

Ma'ruf mengingatkan, potensi terjadinya konflik di Pilpres 2024. Karena itu, dia meminta, komitmen semua pihak untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, termasuk para ulama.

Karena itu, dia berharap dalam ceramah keagamaannnya, para ulama dan para kiai harus dapat memperkokoh persatuan dan mencegah bibit konflik di antara umat. "Saya kira itu penting dan ini harus menjadi komitmen semua ulama, mencegah terjadinya konflik dan permusuhan ya, ini kan potensi konflik itu sangat besar kalau kita tidak bisa (menjaga) karena itu para ulama ini supaya menjaga di semua lini," ujarnya.

Ma'ruf dalam kesempatan itu juga mengapresiasi penyelenggaraan Ijtima Ulama Nusantara yang digagas Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dia menegaskan, ulama harus memiliki visi yang sama menjaga umat.

"Ulama ulama harus terus ambil bagian dimana pun berada, di posisi manapun dengan satu misi yang sama, yaitu menjaga umat menjaga bangsa dan negara, itu komitmen yang harus dibangun oleh para kiai, adanya di partai manapun kelompok mana pun," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement