Ahad 15 Jan 2023 16:49 WIB

Jadi Lokasi Konferensi Internasional, Kawasan Wisata Religi Sukorejo Diresmikan

Menparekraf meresmikan pembangunan Kawasan Wisata Religi Sukorejo di Situbondo.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ahmad Fikri Noor
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno meresmikan pembangunan Kawasan Wisata Religi Sukorejo yang diharapkan menjadi venue konferensi internasional wisata religi di Situbondo, Jawa Timur (14/1/2023).
Foto: Dok Humas Kemenparekraf
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno meresmikan pembangunan Kawasan Wisata Religi Sukorejo yang diharapkan menjadi venue konferensi internasional wisata religi di Situbondo, Jawa Timur (14/1/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno meresmikan pembangunan Kawasan Wisata Religi Sukorejo yang diharapkan menjadi lokasi konferensi internasional wisata religi di Situbondo, Jawa Timur. Sandiaga mengatakan pembangunan kawasan wisata religi Sukorejo merupakan hasil kolaborasi pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pengurus pondok pesantren salafiyah Syafi’iyah yang menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) 2022.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Bupati Situbondo, dan Kyai karena ini dikerjakan dengan cepat. 18 bulan yang lalu kami ke sini dan menggagas, segera pemerintah mengeksekusi berkolaborasi dengan pemerintah daerah. Alhamdulillah, hari ini kita resmikan,” ujarnya dalam siaran pers, Ahad (15/1/2023).

Baca Juga

Sandiaga juga melihat potensi Wisata Religi di Situbondo luar biasa, dari segi destinasi juga terus disiapkan serta tidak lupa produk-produk ekonomi kreatif serta penyiapan event.

“Saya melihat peluang untuk menggabungkan wisata religi yang ada di Indonesia dengan wisata religi yang justru selama ini masyarakat Indonesia lebih banyak kunjungi di luar negeri,” katanya.

Untuk memicu pembangunan tahap selanjutnya, kata Sandiaga, pihaknya sudah menggagas event yaitu konferensi internasional wisata religi di Situbondo yang akan mengundang minimal tujuh negara yaitu Turki, Uzbekistan, Malaysia, Brunei, Singapura, Maroko, dan sejumlah negara Eropa.

“Kami menginginkan agar segera dipersiapkan event tersebut. Di sini sebagai tuan rumah karena selain jumlah santrinya mencapai 17 ribu, kita bisa tingkatkan mereka untuk bisa menerima wisatawan baik dalam maupun luar negeri yang ingin berwisata religi di sini,” katanya.

Pihaknya juga akan membuatkan peta perjalanan, yang nanti salah satu perhentiannya ada di Sukorejo atau tempat wisata religi tapal kuda yang menjadi branding kawasan wisata religi di sini.

“Kita juga ingin kelengkapan-kelengkapan yang ada di pondok, terus meningkat sehingga menarik pergerakan ekonomi dan masyarakat dapat merasakan langsung maka tercipta peluang usaha dan lapangan kerja,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement