Senin 16 Jan 2023 11:32 WIB

Jelang Imlek Warga Tionghoa Gelar Ritual Kimsin, Yuk Ketahui Artinya

Ritual Kimsin artinya membersihkan rupang dewa dan dewi di Klenteng

Warga membersihkan perlengkapan ibadah di Klenteng (ilustrasi). Warga Tionghoa di Kota Madiun, Jawa Timur menggelar ritual
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Warga membersihkan perlengkapan ibadah di Klenteng (ilustrasi). Warga Tionghoa di Kota Madiun, Jawa Timur menggelar ritual "Kimsin" yakni membersihkan atau menyucikan "rupang" (patung) dewa dan dewi yang ada di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Hwie Ing Kiong atau Klenteng Madiun dalam rangka menyambut Tahun Baru Imlek 2574 pada 22 Januari 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Warga Tionghoa di Kota Madiun, Jawa Timur menggelar ritual "Kimsin" yakni membersihkan atau menyucikan "rupang" (patung) dewa dan dewi yang ada di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Hwie Ing Kiong atau Klenteng Madiun dalam rangka menyambut Tahun Baru Imlek 2574 pada 22 Januari 2023.

Pengurus sekaligus sesepuh TITD Hwie Ing Kiong Madiun Herman Tanakadi Madiun, Minggu mengatakan prosesi penyucian patung dewa dan dewi dilakukan pada sepekan sebelum perayaan Imlek. Menurutnya Kimsin bukan hanya membersihkan patung dewa dan dewi dari kotoran dan debu. Namun, di dalamnya terkandung makna yang sakral.

"Membersihkan patung itu kita menyongsong hari baru di Tahun Baru Imlek. Maka, semua harus bersih, kita tinggalkan yang lalu. Termasuk diri kita harus lebih baik dari hari yang lalu. Kita songsong tahun baru dengan diri kita yang bersih," ujar Herman Tanaka.

Karena itulah, prosesi menyucikan patung tersebut dilaksanakan dengan perlakuan khusus. Tidak hanya menggunakan air hangat dan bunga, tapi alat-alat khusus lainnya, seperti kuas dan lap yang harus baru.

Tak hanya itu, orang yang terlibat dalam ritual pembersihan patung juga wajib mempersiapkan diri. Seperti, membuang pikiran buruk dan berniat untuk menjadi insan yang lebih baik. Selain itu, membersihkan diri dengan mandi, keramas, serta ada yang menjadi vegetarian sebelum menjalani ritual Kimsin.

Total ada 22 patung dewa dan dewi di TITD Hwie Ing Kiong atau Klenteng Madiun. Proses pemandian itu dilaksanakan satu hari dan diikuti oleh warga keturunan Tionghoa di Kota Pendekar.

Adapun pemilihan waktu sepekan jelang Imlek ini bukan tanpa alasan. Herman menjelaskan bahwa sepekan sebelum Imlek, dipercaya roh para dewa naik ke kayangan untuk melaporkan amal perbuatan manusia selama satu tahun terakhir kepada Raja Langit.

"Karena itu, patung-patungnya kosong. Maka kita bersihkan. Harapannya, nanti setelah Imlek para dewa pulang, sudah bersih," katanya.

Dalam menyambut perayaan Imlek tahun 2023, Herman pun berharap tahun ini menjadi lebih baik dari sebelumnya. Serta, dijauhkan dari bahaya dan musibah.

Terkait pelaksanaan ibadah di dalam klenteng, Herman mengungkapkan bahwa tahun ini sudah tidak dilakukan pembatasan."Meski begitu, semua yang datang untuk ibadah wajib mematuhi protokol kesehatan. Terutama memakai masker," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement