Senin 16 Jan 2023 17:08 WIB

Kronologis Penemuan Dokumen Rahasia Negara di Kantor dan Kediaman Joe Biden

Dokumen rahasia negara juga pernah ditemukan di kediaman mantan presiden Trump.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
 Presiden AS Joe Biden menanggapi pertanyaan dari media tentang dokumen rahasia gelombang kedua yang ditemukan oleh para pembantunya, menyusul sambutannya tentang ekonomi di Gedung Kantor Eksekutif Eisenhower di kampus Gedung Putih di Washington, DC, AS, 12 Januari 2023 Kumpulan dokumen rahasia kedua ditemukan di garasi kediaman presiden di Delaware, kata Gedung Putih pada 12 Januari.
Foto: EPA-EFE/SHAWN THEW
Presiden AS Joe Biden menanggapi pertanyaan dari media tentang dokumen rahasia gelombang kedua yang ditemukan oleh para pembantunya, menyusul sambutannya tentang ekonomi di Gedung Kantor Eksekutif Eisenhower di kampus Gedung Putih di Washington, DC, AS, 12 Januari 2023 Kumpulan dokumen rahasia kedua ditemukan di garasi kediaman presiden di Delaware, kata Gedung Putih pada 12 Januari.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Penemuan dokumen-dokumen rahasia negara di kantor Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tengah menjadi sorotan di Negeri Paman Sam. Dokumen-dokumen tersebut berasal dari masa pemerintahan mantan presiden Barack Obama, di mana Biden merupakan wakilnya.

Departemen Kehakiman AS telah membuka penyelidikan terhadap penemuan dokumen rahasia di kantor dan kediaman Biden. Mereka akan mengkaji apakah dokumen tersebut seharusnya berada di Arsip Nasional dan apakah terdapat undang-undang federal yang dilanggar.

Baca Juga

Dokumen rahasia negara juga pernah ditemukan di kediaman mantan presiden Donald Trump di Florida pada Juni 2022. Ketika itu, Biden mengecam Trump dan mendukung penyelidikan penasihat khusus atas penanganan dokumen negara oleh pesaingnya dalam pilpres AS tahun 2020 tersebut.

Dikutip dari laman TIME, berikut kronologis penemuan dokumen rahasia negara di kantor dan kediaman Joe Biden.

November 2022

Pada 2 November 2022, pengacara pribadi Biden secara tak terduga menemukan koleksi pertama dari sekitar 10 dokumen rahasia dari pemerintahan Obama-Biden di lemari terkunci di kantor Penn Biden Center di Washington D.C, sebuah think tank yang didirikan Biden. Biden mulai bekerja di sana sesekali pada 2017, setelah masa jabatannya sebagai wakil presiden berakhir.

Mengikuti persyaratan undang-undang, dokumen-dokumen itu secara sukarela diserahkan ke National Archives and Records Administration (NARA). Pada 4 November 2022, NARA memberi tahu Departemen Kehakiman AS (DOJ) tentang pengungkapan tersebut. Pemilu sela, di mana partai Demokrat diproyeksikan kehilangan mayoritas kursinya di Kongres, berlangsung beberapa hari kemudian, tepatnya pada 8 November 2022.

Pada 9 November 2022, FBI memulai penyelidikan apakah ada undang-undang yang dilanggar dan apakah informasi rahasia disalahgunakan oleh Biden. Pada 14 November 2022, Jaksa Agung AS Merrick Garland menugaskan John Lausch, jaksa AS untuk Distrik Utara Illinois, menangani kasus tersebut guna menentukan apakah diperlukan penasihat khusus.

Desember 2022

Pada 20 Desember 2022, penasihat pribadi Biden menemukan dokumen rahasia tambahan di perpustakaan pribadi sang presiden yang terpasang di garasinya selama pemeriksaan rumahnya di Wilmington, Delaware. Pengacara pribadi Biden memberitahu John Lausch tentang temuan tersebut dan menyerahkan dokumen tersebut keesokan harinya.

Januari 2023

Pada 5 Januari lalu, John Lausch memasukkan Garland dalam penyelidikan dan merekomendasikan agar Departemen Kehakiman AS menunjuk penasihat khusus. Dia akan menyelidiki secara ekstensif dan berpotensi menuntut kesalahan apa yang berpotensi dilanggar.

Pada 9 Januari lalu, CBS News adalah yang pertama melaporkan penemuan dokumen rahasia pada November 2022. Kasus itu pun seketika menjadi sorotan publik AS. Gedung Putih kemudian secara terbuka mengonfirmasi penyelidikan yang tengah berlangsung terkait kasus tersebut. Mereka mengatakan, pemerintah bekerja sama dengan NARA dan Departemen Kehakiman AS. Namun Gedung Putih tidak menyinggung tentang penemuan dokumen rahasia tambahan di kediaman Biden di Delaware.

"Gedung Putih bekerja sama dengan Arsip Nasional dan Departemen Kehakiman mengenai penemuan catatan Administrasi Obama-Biden, termasuk sejumlah kecil dokumen dengan tanda rahasia," kata pengacara Gedung Putih Richard Sauber dalam sebuah pernyataan.

Pada 10 Januari lalu, dalam konferensi pers di Meksiko, Biden mengatakan bahwa dia terkejut mengetahui tentang dokumen rahasia tersebut. Dia menjelaskan bahwa timnya membantunya mendirikan kantor pribadinya setelah masa jabatannya sebagai wakil presiden pada era Obama berakhir. Gedung Putih menegaskan bahwa itu adalah kekeliruan dan bahwa tim Biden segera bertindak untuk menyerahkan semua dokumen rahasia setelah ditemukan.

Selama pemeriksaan lanjutan di rumah Biden pada 11 Januari lalu, penasihat pribadinya menemukan lagi satu lagi dokumen rahasia. Dokumen tersebut disimpan di ruangan yang berdekatan dengan garasi. Para pengacara memberi tahu Departemen Kehakiman AS tentang penemuan terbaru keesokan harinya, yakni pada 12 Januari. Dokumen-dokumen tersebut merupakan tambahan dari yang ditemukan di sana pada Desember 2022.

Pada sore 12 Januari, Garland mengumumkan penunjukan Robert Hur, seorang pengacara AS era Trump untuk distrik Maryland, sebagai penasihat khusus. “Keadaan luar biasa di sini memerlukan penunjukan penasihat khusus untuk masalah ini,” kata Garland dalam pengarahan tersebut, juga menyebutkan gelombang kedua dokumen rahasia yang diperoleh pada bulan Desember.

Pada hari yang sama, tim Biden kembali menemukan lima dokumen rahasia tambahan di rumahnya di Wilmington. Gedung Putih membagikan penemuan tersebut pada 14 Januari. "Presiden mengarahkan para pengacara pribadinya untuk terbuka dan sepenuhnya kooperatif," kata Bob Bauer, pengacara pribadi presiden, dalam sebuah pernyataan kepada pers, Sabtu (14/1/2023) pekan lalu.

“Para pengacara pribadi Presiden (Biden) telah berusaha untuk menyeimbangkan pentingnya transparansi publik yang sesuai dengan norma dan batasan yang ditetapkan yang diperlukan untuk melindungi integritas investigasi,” ujar Bauer menambahkan.

Kasus penemuan dokumen-dokumen rahasia negara di kantor dan kediaman Biden diperkirakan akan menggerus kepercayaan publik AS terhadapnya. Lebih jauh, kasus tersebut bisa menjegal Biden untuk kembali maju dalam pemilihan presiden AS yang bakal digelar pada November 2024 mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement