Selasa 17 Jan 2023 04:40 WIB

Korsel Ingin Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Tambahan dengan UEA

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Barakah simbol hubungan Korsel dan UEA

Rep: Fergi Nadira/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Uni Emirat Arab mulai mengoperasikan pembangkit listrik tenaga nuklir yang diberi nama Barakah. residen Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk-yeol dan Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan mengunjungi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Barakah di Abu Dhabi, Senin (16/1/2023) waktu setempat. Barakah menjadi simbol kemitraan kedua negara sejak pertama didirikan pada 2011.
Foto: Istimewa
Uni Emirat Arab mulai mengoperasikan pembangkit listrik tenaga nuklir yang diberi nama Barakah. residen Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk-yeol dan Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan mengunjungi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Barakah di Abu Dhabi, Senin (16/1/2023) waktu setempat. Barakah menjadi simbol kemitraan kedua negara sejak pertama didirikan pada 2011.

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI - Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk-yeol dan Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan mengunjungi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Barakah di Abu Dhabi, Senin (16/1/2023) waktu setempat. Barakah menjadi simbol kemitraan kedua negara sejak pertama didirikan pada 2011.

"Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Barakah memiliki makna simbolis yang mewakili kemitraan strategis khusus antara Korea dan UEA,” kata Yoon seperti dilansir laman Korea Times, Selasa (17/1/2023). "Sekarang saatnya bagi Korea dan UEA untuk bergandengan tangan untuk menciptakan kemitraan tenaga nuklir tambahan di UEA dan negara lain menilik keberhasilan pembangkit Barakah," imbuhnya.

Presiden UEA menyambut komentar Yoon. Ia mengatakan, pekerja dari UEA, Korea, dan negara lain telah berupaya menyelesaikan reaktor ketiga dari pabrik."Saya bangga dengan pabrik yang akan meningkatkan portofolio energi bersih UEA dan menyarankan standar global dalam proyek tenaga nuklir," tuturnya.

Kunjungan Yoon ke pembangkit listrik Barakah terjadi sehari setelah UEA mengumumkan investasi senilai 30 miliar dolar AS di Korea. Barakah adalah pembangkit listrik tenaga nuklir pertama yang dibangun Korea di luar negeri. Barakah juga merupakan pembangkit listrik tenaga nuklir pertama yang dibangun di Timur Tengah.

Pada 2009, Korea Electric Power Corp (KEPCO) dan Emirates Nuclear Energy Corp menandatangani kesepakatan senilai 18,6 miliar dolar AS untuk membangun pembangkit tersebut. Barakah menampung empat reaktor ARP-1400 yang dikembangkan Korea.

KEPCO adalah penyedia layanan utama, sementara Korea Hydro & Nuclear Power (KHNP), Doosan Enerbility, Hyundai E&C, Samsung C&T dan sejumlah perusahaan Korea lainnya berpartisipasi dalam proyek yang dibangun sesuai anggaran dan tenggat yang dijanjikan. Alhasil, pembangkit listrik tersebut juga dikenal sebagai "keajaiban di padang pasir".

Dua reaktor kini beroperasi secara komersial. Sementara yang ketiga akan segera beroperasi, sedangkan yang keempat akan selesai tahun depan.

Saat ini, kedua reaktor tersebut memenuhi 60 persen kebutuhan listrik Abu Dhabi, dan 15 persen kebutuhan energi seluruh UEA. Saat keempat reaktor beroperasi, mereka akan menyediakan 25 persen listrik UEA. Bagi Korea, Barakah menjadi landasan peluncuran ekspor nuklir. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement