Selasa 17 Jan 2023 12:18 WIB

Sekjen PBB Kutuk Serangan Rusia di Komplek Apartemen di Ukraina

Serangan itu mengakibatkan sedikitnya 40 orang tewas dan puluhan orang cedera.

Petugas membersihkan puing-puing setelah roket Rusia menghantam gedung bertingkat di kota Dnipro, Ukraina, Ahad, (15/1/2023).
Foto: AP Photo/Evgeniy Maloletka
Petugas membersihkan puing-puing setelah roket Rusia menghantam gedung bertingkat di kota Dnipro, Ukraina, Ahad, (15/1/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengutuk serangan rudal Rusia di sebuah kompleks apartemen di Ukraina selama akhir pekan lalu. Serangan rudal Rusia itu telah menewaskan puluhan warga sipil dan melukai banyak orang lainnya.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Senin (16/1/2023), juru bicara Guterres, Stephanie Tremblay, mengatakan bahwa Sekjen PBB itu mengutuk keras serangan rudal mematikan di sebuah bangunan tempat tinggal di Kota Dnipro, Ukraina, di mana sedikitnya 40 orang tewas, lebih banyak orang lainnya terluka, dan puluhan orang hilang.

Baca Juga

"Serangan terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil melanggar hukum kemanusiaan internasional. Itu harus segera diakhiri," kata Guterres seperti dilansir Anadolu.

Sebuah rudal Rusia menghantam sebuah gedung apartemen di Kota Dnipro, Ukraina timur pada Sabtu pagi (14/1/2023) ketika banyak penduduk sedang tidur. Serangan itu mengakibatkan sedikitnya 40 kematian dan puluhan orang cedera.

Serangan itu adalah salah satu yang paling mematikan bagi warga sipil sejak Rusia memulai perangnya melawan Ukraina hampir satu tahun lalu.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement