Rabu 18 Jan 2023 09:32 WIB

Wapres Minta Baznas Prioritaskan Kelompok Miskin Ekstrem

Ini sejalan dengan program pemerintah yang ingin mengentaskan kemiskinan ekstrem.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Fuji Pratiwi
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin saat memberi sambutannya pada HUT ke-22 BAZNAS secara daring di Jakarta, Selasa (17/01/2023).
Foto: BPMI/Setwapres
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin saat memberi sambutannya pada HUT ke-22 BAZNAS secara daring di Jakarta, Selasa (17/01/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin meminta penyaluran zakat oleh Badan Amal Zakat Nasional (Baznas) lebih tepat sasaran. Kiai Ma'ruf pun meminta agar Baznas lebih memprioritaskan kelompok masyarakat yang tergolong miskin ekstrem. 

"Saya meminta Baznas dapat memberikan prioritas dan menjangkau kelompok masyarakat miskin ekstrem, melalui penyaluran yang tepat sasaran," kata Ma'ruf dikutip dari Youtube Wapres, Rabu (18/1/2023).

Baca Juga

Menurutnya, ini sejalan dengan program pemerintah yang ingin mengentaskan kemiskinan ekstrem. Sebagai lembaga yang melakukan pengelolaan zakat secara nasional, Baznas menurutnya, ikut serta memanggul misi penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Khususnya mempercepat pengentasan kemiskinan di seluruh wilayah Indonesia.

Ini juga disampaikan Kiai Ma'ruf berkaitan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-22 Baznas, agar pengelolaan zakat yang dihimpun oleh Baznas di kelola secara amanah dan profesional. “Tugas mulia pengelolaan zakat, infak, dan sedekah yang dihimpun secara nasional ini hendaknya terus dijalankan secara amanah dan profesional," kata Kiai Ma'ruf.

 

Dia mengingatkan agar Baznas terus membangun kepercayaannya kepada masyarakat agar semakin banyak muzakki (pemberi zakat) menyalurkan zakatnya melalui Baznas. "Sehingga lebih banyak muzakki yang menunaikan zakat, infak dan sedekahnya melalui Baznas, serta lebih banyak mustahik (penerima zakat) dapat menerima manfaat dan meningkat status kesejahteraannya," ujarnya.

Sebelumnya, pada kesempatan berbeda, Kiai Ma'ruf juga menegaskan, pemberian zakat harus dilihat dari kacamata kemanfaatannya bagi seorang mustahik. Dia meminta pemberian zakat tidak dikaitkan dengan hal-hal politis menjelang Pemilu 2024.

"Saya kira seharusnya masalah Baznas itu tidak dikaitkan dengan kepartaian, tetap dengan kemustahikan, siapa yang berhak itu (mendapat bantuan)," ujar Wapres. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement