Kamis 19 Jan 2023 19:50 WIB

Pemkab Lombok Tengah Siap Fasilitasi UMKM di WSBK 2023

Pelaku UMKM diminta untuk memanfaatkan setiap peluang usaha.

Sejumlah penonton berbelanja di warung milik yang ada di dalam area Pertamina Mandalika International Street Circuit di KEK Mandalika, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah,NTB, Ahad (21/11/2021) lalu. Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) telah membentuk panitia dalam rangka memfasilitasi pelaku UMKM yang bakal berjualan pada ajang Wolrd Supebike (WSBK) di Sirkuit Mandalika pada 3-5 Maret 2023.
Foto: ANTARA/Ahmad Subaidi
Sejumlah penonton berbelanja di warung milik yang ada di dalam area Pertamina Mandalika International Street Circuit di KEK Mandalika, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah,NTB, Ahad (21/11/2021) lalu. Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) telah membentuk panitia dalam rangka memfasilitasi pelaku UMKM yang bakal berjualan pada ajang Wolrd Supebike (WSBK) di Sirkuit Mandalika pada 3-5 Maret 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, PRAYA -- Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) telah membentuk panitia dalam rangka memfasilitasi pelaku UMKM yang bakal berjualan pada ajang Wolrd Supebike (WSBK) di Sirkuit Mandalika pada 3-5 Maret 2023.

"Pemerintah daerah terus mendorong agar dalam setiap ajang baik lokal hingga internasional agar pelaku UMKM hadir dan mengambil setiap peluang usaha, terlebih pemerintah sudah mempermudah akses," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Lombok Tengah, Ikhsan di Praya, Kamis (19/1/2023).

Baca Juga

Ia mengatakan, pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pada ajang WSBK tersebut, tidak lagi dilakukan kurasi terhadap produk yang bakal dijual. Karena sebelumnya sudah dilakukan kurasi dan masa berlakunya kurasi ini hingga dua tahun.

"Kurasi UMKM 2023 ini tidak dilakukan, karena telah dikurasi pada WSBK 2022," kata Ikhsan.

Ia berharap pelaku UMKM mempersiapkan diri terutama UMKM bidang kuliner untuk menggali makanan yang jadi kesukaan penonton dengan belajar dari ajang WSBK sebelumnya. "Kita harapkan produk yang dijual itu lebih kreatif, sehingga bisa meningkatkan minat penonton untuk berbelanja," ungkap Ikhsan.

Dari kurasi sebelumnya setidaknya ada 300 UMKM dengan lebih dari 400 produk yang lulus kurasi. Sehingga saat ini pemerintah lebih fokus agar pelaku UMKM bisa menghasilkan pendapatan maksimal.

"Pola yang dilihat dari jarak atau kedekatan, kalau ajang sebelumnya sudah baik. Artinya populasi penonton ada di sekitar stan UMKM kita," kata dia.

Dinkop UMKM Lombok Tengah juga sangat berharap panitia WSBK lebih memaksimalkan menyosialisasikan kepada para penonton agar tidak membawa makanan dari rumah. Mengingat kecenderungan penonton tidak sering berbelanja di dalam, karena mereka sudah membawa makanan dari rumah.

"Maka sangat penting juga adanya pengendalian dari sistem pintu masuk untuk memastikan tidak ada penonton yang membawa makanan," kata dia.

Hal itu penting dilakukan untuk bisa memastikan kelarisan barang atau produk UMKM, sehingga harus memperkuat razia juga dengan tidak membolehkan penonton membawa air minum dan makanan dari luar.

"Ini salah satu cara agar memberi ruang pelaku UMKM agar produk yang mereka jual bisa laku," ujar Ikhsan.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement