Jumat 20 Jan 2023 08:03 WIB

Dua Warga Irak Tewas Berdesakan di Area Stadion

Aksi berdesakan di luar stadion telah menyebabkan dua orang tewas dan puluhan luka

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Khalid Muneer dari Qatar (tengah) berebut bola, pada pertandingan sepak bola semifinal Piala Teluk Arab antara Irak dan Qatar di Stadion Internasional Basra di Basra, Irak, Senin, 16 Januari 2023.alid Muneer, center, fights for the ball , during the Arabian Gulf Cup
Foto: AP/Nabil al-Jurani
Khalid Muneer dari Qatar (tengah) berebut bola, pada pertandingan sepak bola semifinal Piala Teluk Arab antara Irak dan Qatar di Stadion Internasional Basra di Basra, Irak, Senin, 16 Januari 2023.alid Muneer, center, fights for the ball , during the Arabian Gulf Cup

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Laga final Piala Teluk Arab antara Irak dan Oman yang digelar di Basra International Stadium, Irak, Kamis (19/1/2023) pukul 19:00 waktu setempat diwarnai insiden. Aksi berdesakan di luar stadion telah menyebabkan dua orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.

Ribuan orang telah memadati area sekitar Basra International Stadium sejak Kamis subuh. Kebanyakan dari mereka tak memiliki tiket masuk, tapi tetap berharap bisa menyaksikan laga final. Seiring berjalannya waktu, karena masyarakat terus berdatangan, area di sekitar stadion berubah menjadi lautan manusia.

Ismael Adnan, seorang jurnalis yang melaporkan dari Basra International Stadium mengatakan, situasi di sana sangat kacau. Menurut dia, masih belum jelas apakah pertandingan final antara Irak dan Oman akan dilanjutkan. “Saya tidak berharap kekacauan seperti itu terjadi. Karena terinjak-injak, saya jatuh dan tangan saya terluka. Saya tadinya tidak bisa masuk stadion, tapi karena terinjak-injak saya masuk lewat gerbang wartawan. Saya tidak berharap final berlangsung dalam keadaan sukar ini,” kata Adnan, dikutip laman Aljazirah.

Sementara itu jurnaliz Aljazirah, Mohmoud Abdelwahed mengatakan, meski saling berimpitan, aksi saling dorong tetap terjadi. Terdapat warga yang masih ngotot untuk masuk ke dalam stadion. Menurut Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Irak, selain dua orang tewas, terdapat sedikitnya 80 orang yang mengalami luka-luka.

Kemendagri Irak telah mendesak warga yang tidak memiliki tiket untuk meninggalkan area stadion. “Keamanan telah meminta orang-orang untuk menahan diri dari mendorong di pintu gerbang. Sementara itu perdana menteri tiba di Basra dan telah bertemu dengan pejabat Basra untuk menyelidiki insiden tersebut. Dia meminta para penggemar untuk bekerja sama dengan keamanan di stadion,” kata Mahmoud Abdelwahed.

Sajjad Ahmad (17 tahun) adalah salah satu warga Irak yang terjebak dalam kerumunan di area stadion. Dia tiba di Basra International Stadium pukul 08:00 pagi bersama temannya. “Kami sampai di gerbang jam 8 pagi. Situasinya (sulit) karena banyaknya penggemar yang ingin memasuki stadion. Gerbang ditutup sekitar pukul 12:30 pagi. Jika saya tahu ini akan terjadi, saya tidak akan datang,” ucapnya.

Diperkirakan terdapat lebih dari 60 ribu orang yang berjubel di luar stadion. Piala Teluk Arab yang diikuti Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab serta Yaman dan Irak dimulai pada 6 Januari lalu. Ini adalah pertama kalinya sejak 1979 Irak menjadi tuan rumah turnamen tersebut. Faktor tuan rumah dan keberhasilan menembus final diyakini memicu animo masyarakat di sana untuk menyaksikan langsung laga pamungkas di Basra International Stadium.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement