Sabtu 21 Jan 2023 00:10 WIB

Senator Amerika: TikTok alat Propaganda Komunis Cina

Larangan terhadap TikTok harus diikuti dengan upaya cegah propaganda komunis.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Erdy Nasrul
TikTok
Foto: AP/Michael Dwyer, File
TikTok

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Senator Amerika Tom Cotton mengatakan platform media sosial TikTok harus diharamkan di Amerika Serikat. Sebabnya, aplikasi tersebut dapat memberikan dampak berbahaya terhadap warga Amerika Serikat.

Hal itu dia sampaikan kepada penyiar Fox News Laura Ingraham dalam sebuah sesi wawancara merespons pertumbuhan dan pengaruh Cina terhadap ekonomi dunia dalam World Economy Forum pada Jumat (20/1/2023)

“Kami sudah mengharamkan TikTok tersebar di seluruh device yang digunakan masyarakat negara bagian Amerika. seluruh negara bagian, seperti yang saya miliki juga melakukan hal sama,” kata Cotton dalam wawancara tersebut.

Dia menjelaskan, larangan itu adalah satu langkah. Kemudian harus diikuti langkah lanjutan. Dia mengatakan jangan sampai ada yang membolehkan negara ‘komunis’ Rusia mengendalikan banyak media (termasuk media digital) di Amerika. Karena dari situlah komunis menyebarluaskan propagandanya.

“Juga media yang khususnya, yang didesain untuk menyasar pemuda Amerika dengan kebanyakan konten yang mempengaruhi warga Amerika, remaja lelaki dan perempuan,” kata Cotton. 

Berdasarkan hal itu, Cotton menekankan, jangan sampai negara komunis Cina dan produk digital mereka dibolehkan diakses anak muda Amerika. “Jadi saya berharap, kita dan negara demokratis kita ini focus pada sinergi dan langkah berikutnya, yaitu untuk melarang platform yang biasa digunakan di Cina (TikTok),” ujar Cotton. 

Sebelumnya, dua negara bagian Amerika Serikat (AS), yaitu Wisconsin dan North Carolina mulai melarang penggunaan platform TikTok. Gubernur Wisconsin dan North Carolina pada Kamis (12/1/2023) waktu setempat telah menandatangani perintah pelarangan TikTok pada perangkat pemerintah karena masalah keamanan dunia maya.

Selain melarang TikTok milik China dari perangkat negara, Gubernur Wisconsin Tony Evers mengatakan bahwa dia melarang vendor, produk, dan layanan dari perusahaan China lainnya termasuk Huawei Technologies, Hikvision, ZTE Corp Tencent Holdings, pemilik WeChat serta Lab Kaspersky yang berbasis di Rusia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement