Kamis 26 Jan 2023 08:39 WIB

Biden Umumkan AS akan Kirim Tank Abrams ke Ukraina

AS akan memasok Ukraina dengan 31 tank tempur tercanggihnya

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
 Amerika Serikat (AS) mengonfirmasi secara resmi pada Rabu (25/1/2023), akan memasok Ukraina dengan 31 tank tempur tercanggihnya.
Foto: army-technology.com
Amerika Serikat (AS) mengonfirmasi secara resmi pada Rabu (25/1/2023), akan memasok Ukraina dengan 31 tank tempur tercanggihnya.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) mengonfirmasi secara resmi pada Rabu (25/1/2023), akan memasok Ukraina dengan 31 tank tempur tercanggihnya. Pengiriman ini diputuskan usai Jerman resmi mengumumkan menurunkan tank Leopard 2 yang telah lama diminta Ukraina.

Presiden Joe Biden mengumumkan keputusan AS dalam sambutannya di Gedung Putih. Dia mengatakan, bahwa tank-tank itu diperlukan untuk membantu Ukraina meningkatkan kemampuan mereka untuk bermanuver di medan terbuka.

Baca Juga

Keputusan AS untuk mengirimkan tank M1 Abrams membantu memecahkan kebuntuan diplomatik dengan Jerman. Washington telah mewaspadai gagasan untuk mengerahkan Abrams yang sulit dirawat tetapi harus mengubah taktik untuk membujuk Berlin agar mengirim tank Leopard 2 yang lebih mudah dioperasikan ke Ukraina.

Biden berterima kasih kepada Jerman atas langkahnya dan mendaftarkan perangkat keras militer lebih lanjut yang disuplai oleh sekutu Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan negara Eropa lainnya. "Jerman benar-benar meningkat," katanya.

"Harapan dari pihak Rusia adalah kita akan bubar. Namun kita sepenuhnya bersatu," kata Biden tentang AS dan sekutu Eropa.

Kiev telah menyerukan selama berbulan-bulan untuk tank tempur utama Barat. Armada ini dinilai akan memberi pasukannya daya tembak, perlindungan, dan mobilitas yang lebih besar untuk menerobos garis depan yang statis dan berpotensi merebut kembali wilayah yang diduduki di timur dan selatan.

Pejabat senior administrasi Biden mengatakan, akan memakan waktu beberapa bulan untuk pengiriman Abrams dan menggambarkan langkah tersebut sebagai penyediaan pertahanan jangka panjang Ukraina. "Tidak ada ancaman ofensif terhadap Rusia (sendiri)," kata Biden.

Gedung Putih mengatakan, Biden berbicara dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni dan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak pada Rabu. Pembicaraan ini tentang kerja sama negara mereka dalam mendukung Kiev.

Jerman mengatakan, akan mengirim kompi awal yang terdiri dari 14 tank Leopard 2 dari stoknya sendiri dan menyetujui pengiriman oleh negara-negara sekutu Eropa. Tujuan akhirnya adalah untuk memasok Ukraina dengan dua batalyon tank tersebut, biasanya masing-masing terdiri dari tiga atau empat kompi, yang pertama tiba dalam tiga atau empat bulan.

"Jerman akan selalu berada di garis depan dalam mendukung Ukraina," kata Scholz kepada parlemen Jerman.

Scholz menyatakan, bahwa Jerman akan mengirimkan bantuan militer lebih lanjut ke Kiev di luar pengiriman Leopard. Beberapa yang akan diturunkan termasuk pertahanan udara, artileri berat, dan beberapa peluncur roket.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memuji keputusan AS atas pengerahan tank Abrams dan berterima kasih kepada Scholz untuk Leopard. "Hari ini dunia bebas bersatu lebih dari sebelumnya untuk tujuan bersama," ujarnya menggambarkan sebagai pembebasan Ukraina.

“Yang utama adalah ini baru permulaan. Kami membutuhkan ratusan tank,” kata Kepala Administrasi Kepresidenan Ukraina Andriy Yermak dalam sebuah posting di Telegram.

Finlandia dan Norwegia mengumumkan mereka akan mengirim Leopard, begitu pula Polandia yang sebelumnya telah meminta persetujuan Jerman. Spanyol dan Belanda mengatakan, sedang mempertimbangkannya.  Sedangkan Inggris telah menawarkan perusahaan yang terdiri dari 14 tank Challenger yang sebanding dan Prancis sedang mempertimbangkan untuk mengirim Leclerc.

Moskow mengatakan pasokan persenjataan ofensif modern ke Kiev hanya akan menunda sebagai kemenangan yang tak terelakkan. Duta Besar Rusia di AS Anatoly Antonov mengatakan, pengiriman tank AS akan menjadi provokasi terang-terangan lainnya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement